Selasa, 21 Oktober 2008

BERAKHIRNYA PERADABAN MASA LALU


Lantaran-lantaran yang memusnahkan peradaban masa lalu,
a. bencana alam (banjir, angin kencang, gempa bumi, ledakan gunung berapi, hujan meteor)
b. bencana manusia (peperangan, kecelakaan teknologi)
c. bencana wabah penyakit mematikan
d. bencana lainnya (QS 105:1-5, dll)

Contoh kondisi bekas-bekas peradaban masa lalu ketika ditemukan kemudian,

Gambar 1: Tertimbun di bawah tanah

Candi Borobudur, Indonesia

Gambar 2: Tenggelam di dasar laut

Situs Yonaguni di perairan Okinawa, Jepang

QS 14:19 (Ibrahiim),
A lam tara annalLaaha khalaqas samaawaati wal ardha bil haqqi iy yasya’ yudzhibkum wa ya’ti bi khalqin jadiid.
Tidakkah engkau perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan sebenarnya. Jika Dia menghendaki niscaya Dia membinasakan kamu dan mengganti dengan makhluk yang baru.

QS 14:20 (Ibrahim),
Wa maa dzaalika ‘alalLaahi bi ‘aziiz.
Dan tidaklah yang demikian itu sukar bagi Allah.

QS 15:73 (Al Hijr),
Fa akhadzat-humus shaihatu musyriqiin.
Maka mereka dibinasakan oleh suara keras waktu matahari terbit.

QS 15:74 (Al Hijr),
Fa ja’alnaa ‘aaliyahaa saafilahaa wa amtharnaa ‘alaihim hijaaratam min sijjiil.
Maka Kami balikkan yang di atas menjadi di bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang berapi.

QS 16:26 (An Nahl),
Qad makaral ladziina min qablihim fa antalLaahu bun-yaanahum minal qawaa’idi fa kharra ‘alaihimus saqfu min fauqihim wa ataahumul ‘adzaabu min haitsu laa yasy’uruun.
Sungguh orang-orang sebelum mereka telah menipunya maka Allah menghancurkan bangunan-bangunan mereka dari dasarnya maka jatuhlah atap di atas mereka dan telah datang kepada mereka azab dari tempat yang tidak mereka sadari.

QS 15:04 (Al Hijr),
Wa maa ahlaknaa min qaryatin illaa walahaa kitaabum ma’luum.
Dan Kami tiada membinasakan suatu negri melainkan ada baginya ketentuan yang ditetapkan.

There is no God who truly deserves to be worshipped but Allah alone and Muhammad (p.b.u.h.) is the messenger of Allah.
Para Sufi,
Bumi telah mengalami beberapa kali penghancuran besar yang mengakhiri setiap suatu era periode kehidupan. Allah menciptakan makhluk seperti manusia pada setiap era tersebut. Namun pada era Nabi Adam-lah beserta keturunannya, makhluk manusia diberikan kelebihan daripada makhluk manusia era-era sebelumnya, yang bukan bersifat materi kebendaan, kekayaan dan teknologi tetapi sesungguhnya jauh lebih tinggi dari itu, yaitu ma’rifatulLah. Kehidupan duniawi dan kekhalifahan bani Adam di bumi ini adalah juga yang terakhir. Tidak ada lagi ‘daur ulang’ (setelah kiamat besar yang akan datang). [Mas Mahmud]

Dari ayahanda, Bp. Mahbub Djunaedi, pernah menyampaikan bahwa, telah berlaku beberapa generasi sebelum era penciptaan Nabi Adam a.s beserta para keturunannya. Masing-masing era generasi tersebut dengan generasi Bani Adam sekarang adalah mempunyai bilangan masa yang sama. Era generasi makhluk manusia pertama diciptakan Allah S.W.T seluruhnya adalah mukmin hingga tiba masanya berakhir (kadar). Kemudian berlanjut era penciptaan makhluk manusia yang keseluruhannya ingkar sampai tiba masanya berakhir. Lalu Allah menciptakan Nabi Adam a.s. Keturunannya sebagian beriman dan sebagian yang lain ingkar. [Bang Zainal]

Sifu Falun,
Dari sekian banyak kali peradaban manusia setelah mengalami pukulan yang memusnahkan, hanya menyisakan sedikit orang yang masih bertahan hidup dan menempuh kehidupan primitif, kemudian berangsur-angsur berkembang menjadi jenis manusia baru, memasuki peradaban baru, akhirnya menuju kepunahan lagi, berkembang menjadi sejenis manusia baru lagi, demikianlah mengalami perubahan melalui periode demi periode. [Li Hongzhi]

0 komentar: