Senin, 30 Maret 2009

Yahoo Gelar Kompetisi Berhadiah Rp230 Juta !


Untuk mengembangkan aplikasi mobile, Yahoo akan menggelar kompetisi para developer di Indonesia bertajuk Yahoo Mobile Developer Award, 4 April mendatang.

Pengembangan aplikasi yang dikompetisikan adalah aplikasi Yahoo di ponsel Java. Menurut Pontus Sonnerstedt, Senior Director Yahoo Indonesia, sebagai persiapan event itu, lalu pihaknya menggelar acara gathering dengan sekitar 200 developer Indonesia di Jakarta.

"Pada acara itu kami memperkenalkan jejaring pengembang Yahoo global, yaitu Yahoo Developer Network," katanya. Pontus juga memperkenalkan Yahoo Blueprint, platform untuk membangun situs mobile, widget-widget, serta aplikasi-aplikasi lain.

Dikemukakan, Yahoo Mobile Developer Award (YMDA) melibatkan tujuh perusahaan sponsor yang hendak beriklan di platform Yahoo. Masing-masing perusahaan menyediakan hadiah sebesar US$10 ribu atau sekitar Rp115 juta bagi pengembang yang terbaik.

Di antara ketujuh pemenang masing-masing kategori, katanya, akan dipilih satu aplikasi terbaik.

"Developer terbaik akan kembali mendapat US$10 ribu, sehingga total hadiah yang diperoleh US$20 ribu atau sekitar Rp230 juta," kata Pontus

Tokoh-Tokoh Terkemuka dalam Dunia Game !

Pada tahun 2008, banyak sosok terkemuka di gaming industry yg berhasil menorehkan namanya dlm sejarah game.Namun untuk tahun 2009, siapakah kandidat terkuat yang bakal memberikan kontribusi terbesar dalam dunia gaming?
2008-Alex Evans

Debut perdana Alex Evans dalam dunia game mulai bersinar ketika menjadi pegawai di Lionhead, dimana ia membantu menciptakan game PC fighter Rag Doll Kung Fu. Ia hengkang dari perusahaan itu untuk menjadi co-founder serta director bagi Media Molecule, dimana hasil karyanya yakni LittleBigPlanet bagi PS3 yang menjadi hit di pasaran. Keunikan yang dimiliki oleh game tersebut membuat LittleBigPlanet menerima banyak pujian serta penghargaan, bahkan mampu menciptakan suatu komunitas raksasa di antara pemainnya. Semua itu tidak terlepas dari pemikiran Evans yang brilian sehingga dirinya mampu menghadirkan suatu permainan yang simpel tetapi unik.

2008-Hideo Kojima
Kojima menjadi salah seorang staff paling berbakat milik Konami dimana namanya melejit di tahun 2008 berkat karya besarnya Metal Gear Solid 4: Guns of The Patriots. Game itu berhasil memukau gamer sekaligus para kritikus berkat kelebihan dalam tampilan visual, gunplay, dan jalan ceritanya. Visinya dalam menciptakan akhir perjalanan Solid Snake dalam game itu sangat brilian sehingga berhasil memuaskan pecinta Metal Gear Solid series. Idenya dalam menggarap online play dalam MGS4, meskipun dipandang setengah jadi, terbukti menjadi salah satu feature menarik.

2008-Shigeru Miyamoto, Satoru Iwata, Reggie Fils-Aime
Kesuksesan yang berhasil diperoleh Nintendo di tahun 2008 merupakan hasil kerja keras 3 petinggi mereka, yakni Shigeru Miyamoto, Satoru Iwata, dan Reggie Fils-Aime. Senjata utama Miyamoto adalah otaknya yang brilian dalam menciptakan berbagai produk menarik, baik dalam bentuk video game dan peripheral yang unik. Sementara Iwata dan Fils-Aime telah bekerja keras dalam mempertahankan kehidupan Wii serta membawanya ke “level” lebih tinggi.

2008-Keiji Inafune
Keiji merupakan salah seorang staff paling penting di Capcom, dimana namanya dikenal sebagai mastermind dibalik kesuksesan franchise Mega Man serta Onimusha. Tidak heran kalau berkat prestasi yang berhasil dicapainya membawa Inafune pada posisi pimpinan divisi Research and Development serta online business. Sementara publisher Jepang lainnya mulai berguguran sewaktu berhadapan dengan dominasi game buatan Barat, Inafune justru mampu membawa Capcom ke arah yang lebih baik melalui produk yang dikembangkan oleh perusahaannya. Kedua produk unggulannya yakni Street Fighter IV dan Resident Evil 5 dipercaya akan mendominasi pasaran di tahun 2009.

2008-Gabe Newell
Gabe Newell adalah pimpinan Valve yang mendominasi digital-distribution space dan mampu mengalahkan game-game Microsoft dalam hal membuat komunitas game. Karya-karya Valve di PC berhasil mengalahkan jumlah komunitas di Microsoft Xbox Live. Meski Newell tidak terlibat secara langsung dalam proses pengembangan produk terbaru Valve, yakni Left 4 Dead, tetapi pengaruhnya mampu membawa game tersebut untuk mencapai kesuksesan. Menurut kabar, ia sedang sibuk mengarahkan proyek terbaru mereka, yaitu Half-Life 2: Episode Three yang diramalkan bakal sukses di pasaran.

2008-Cliff Bleszinki
Tidak berlebihan kalau kita mengatakan bahwa Epic Games tidak akan menjadi besar apabila tidak ada bimbingan dari Cliff Bleszinki. Dialah yang menjadi dalang di balik kesuksesan Gears of War dan Gears of War 2. Semua berhasil dicapai berkat konsep permainan yang berada dalam visinya dan seluruh ide kreatif yang terdapat dalam otaknya berhasil dituangkan dalam bentuk permainan yang fresh dan menantang. Tidak heran kalau Gears of War yang dikembangkan oleh Cliff-B dianggap menjadi salah satu game yang dapat mendefinisikan Xbox 360.

2009-Tetsuya Nomura
Dikenal dengan nama “The Zippermaster”, otak dibalik franchise Kingdom Hearts. Sepanjang karirnya, kira-kira sepuluh tahun di Square Enix, dia juga terlibat dalam beberapa game besar Square Enix, seperti Parasite Eve.

2009-George Broussard
Duke Nukem Forever memang memerlukan waktu lama untuk dibuat. Kini kabarnya 3D Realms yang didirikan dan dimiliki George Broussard bakal merilis seri Duke yang terbaru.

2009-Amy Hennig
Amy Hennig menorehkan namanya dalam dunia gaming melalui game Legacy of Kain. Setelah itu, dia menduduki posisi baru sebagai direktur proyek Uncharted: Drake’s Fortune. Tahun ini, mereka bakal merilis seri kedua Uncharted yang mengambil kisah pencarian harta karun Marco Polo.

2009-Grant Collier
Sebagai presiden dari Infinity Ward, Grant Collier memiliki anak buah yang hebat. mereka bisa membuat best-selling game berjudul Call of Duty 4. Sebagai proyek selanjutnya, mereka menggarap game Call of Duty juga dengan sub Modern Warfare 2 yang diharapkan bakal menjaring fans dari seri Modern Warfare dan World at War.

Monster mummies of Japan

Lurking the halls of Buddhist temples and museums across Japan are a host of monster mummies — the preserved remains of demons, mermaids, kappa, tengu, raijū, and even human monks. Here are a few remarkable specimens for the adventurous and brave at heart.

- Demon mummies

It might seem odd that Buddhist temples in Japan house the occasional stray mummified demon (oni), but then again it probably makes sense to keep them off the streets and under the watchful eye of a priest.

Zengyōji (善行寺) temple in the city of Kanazawa (Ishikawa prefecture) is home to the mummified head of a three-faced demon. Legend has it that a resident priest discovered the mummy in a temple storage chamber in the early 18th century. Imagine his surprise.

Triple-faced demon mummy --
Three-faced demon head at Zengyōji temple [Photos]

Nobody knows where the demon head came from, nor how or why it ended up in storage.

The mummified head has two overlapping faces up front, with another one (resembling that of a kappa) situated in back. The temple puts the head on public display each year around the spring equinox.

Demon mummy -- Another mysterious demon mummy can be found at Daijōin temple in the town of Usa (Oita prefecture).

The mummy is said to have once been the treasured heirloom of a noble family. But after suffering some sort of misfortune, the family was forced to get rid of it.

The demon mummy changed owners several times before ending up in the hands of a Daijōin temple parishioner in 1925. After the parishioner fell extremely ill, the mummy was suspected of being cursed.

The parishioner quickly recovered from his illness after the mummy was placed in the care of the temple. It has remained there ever since. Today the enshrined demon mummy of Daijōin temple is revered as a sacred object.

A much smaller mummy — said to be that of a baby demon — was once in the possession of Rakanji Temple at Yabakei (Oita prefecture).

Demon mummy --
Baby demon mummy at Rakanji temple

Unfortunately, the treasured mummy was destroyed in a fire in 1943.

* * * * *

- Mermaid mummies

In Edo-period Japan — particularly in the 18th and 19th centuries — mermaid mummies were a common sight at popular sideshow carnivals called misemono. Over time, the practice of mermaid mummification blossomed into an art form as fishermen perfected techniques for stitching the heads and upper bodies of monkeys onto the bodies of fish.

The mummy pictured below is a prime example of a carnival mermaid. It appears to consists of fish and other animal parts held together with string and paper.

Feejee mermaid gaff --
Mermaid mummy at the National Museum of Ethnology, Leiden

The mummified creature was obtained by Jan Cock Blomhoff while serving as director of Dejima, the Dutch trading colony at Nagasaki harbor from 1817 to 1824. It now resides at the National Museum of Ethnology in Leiden.

Another old mermaid mummy exhibited at a museum in Tokyo several years ago appears to belong to the founder of the Harano Agricultural Museum.

Fiji mermaid gaff --
Mysterious mermaid mummy

The mummy’s origin is unknown, but the collector says it was found in a wooden box that contained passages from a Buddhist sutra written in Sanskrit. Also in the box was a photograph of the mermaid and a note claiming it belonged to a man from Wakayama prefecture.

>>> More mermaid mummies

* * * * *

- Kappa mummies

Like the mermaid mummies, many kappa (river imp) mummies are thought to have been crafted by Edo-period artists using parts of animals ranging from monkeys and owls to stingrays.

Kappa mummy --
Kappa mummy at the National Museum of Ethnology, Leiden (Netherlands)

This mummified kappa, which now resides in a Dutch museum, appears to consist of various animal parts put together in a seamless whole. It is believed to have been created for the purpose of carnival entertainment in the Edo period.

Another mummified kappa can be found at Zuiryūji temple in Osaka.

Kappa mummy --
Kappa mummy at Zuiryūji Temple, Osaka [Photo]

The 70-centimeter long humanoid purportedly dates back to 1682.

Another notable kappa mummy can be seen in a seemingly unlikely place — at a sake brewery in the town of Imari (Saga prefecture).

Kappa mummy --
Kappa mummy at Matsuura Brewery

According to a company brochure, the mummified kappa was discovered inside a wooden box that carpenters found hidden in the ceiling when replacing the roof over 50 years ago.

Reckoning the creature was an old curiosity their ancestors had passed down for generations, the company owners built a small altar and enshrined the kappa mummy as a river god.

>>> Read more about the kappa.

* * * * *

- Raijū

With a limited scientific understanding of the sky above, the common person in Edo-period Japan looked upward with great awe and mystery. Supernatural creatures called raijū (雷獣) — lit. “thunder beast” — were believed to inhabit rain clouds and occasionally fall to earth during lightning strikes.

The earliest known written records of the raijū date as far back as the late 18th century, though the creature appears to borrow characteristics from the nue — a cloud-dwelling, illness-inducing chimera first described in The Tale of the Heike, a 12th-century historical epic.

Details about the raijū’s appearance vary. Some Edo-period documents claim the raijū resembled a squirrel, cat or weasel, while others describe it as being shaped more like a crab or seahorse.

Raiju Raiju
Raijū depicted in the Kanda-Jihitsu (ca. 1800) // Raijū seen in Tottori, 1791

However, most descriptions agree that the raijū had webbed fingers, sharp claws, and long fangs that, by some accounts, could shoot lightning. The beast also sometimes appeared with six legs and/or three tails, suggesting the ability to shape-shift.

One illustrated document tells of a raijū that fell from the sky during a violent storm on the night of June 15, 1796 in Higo-kuni (present-day Kumamoto prefecture).

Raiju
Illustration of raijū encountered on June 15, 1796

Here, the raijū is described as a crab-like creature with a coat of black fur measuring about 11 centimeters (4 inches) thick.

Another notorious encounter took place in the Tsukiji area of Edo on August 17, 1823. Two versions of the incident offer different descriptions of the beast.

Raiju
Raijū encounter, August 17, 1823 - Version 1

One document depicts the raijū as being the size of a cat or weasel, with one big bulging eye and a single long horn, like that of a bull or rhino, projecting forward from the top of its head.

Raiju
Raijū encounter, August 17, 1823 - Version 2

In the other account, the raijū has a more roundish look and lacks the pointy horn.

In Volume 2 of Kasshi Yawa (”Tales of the Night of the Rat”), a series of essays depicting ordinary life in Edo, author Matsuura Seizan writes that it was not uncommon for cat-like creatures to fall from the sky during thunderstorms. The volume includes the story of a family who boiled and ate one such creature after it crashed down onto their roof.

Given the frequency of raijū sightings, it should come as no surprise that a few mummies have turned up.

In the 1960s, Yūzanji temple in Iwate prefecture received a raijū mummy as a gift from a parishioner. The origin of the mummy, as well as how the parishioner obtained it, is a mystery.

Raiju
Raijū mummy at Yūzanji temple

The mummy looks like that of a cat at first glance, but the legs are rather long and the skull has no visible eye sockets.

Raiju
Raijū mummy at Saishōji temple [Photo]

A similar raijū mummy is on display at Saishōji temple in Niigata prefecture.

* * * * *

- Tengu mummy

Another legendary supernatural sky creature is the tengu, a dangerous demon often depicted in art as being part human and part bird. The Hachinohe Museum (Aomori prefecture) in northern Japan is home to a tengu mummy, which is said to have once belonged to Nambu Nobuyori, a Nambu clan leader who ruled the Hachinohe domain in the mid-18th century.

Tengu mummy
Tengu mummy at Hachinohe Museum

The mummy, which appears to have a humanoid head and the feathers and feet of a bird, is believed to have originated in the town of Nobeoka (Miyazaki prefecture) in southern Japan. Theories suggest the tengu mummy made its way north after being passed around between members of Japan’s ruling samurai families, some of whom were deeply interested in collecting and trading these curiosities.

* * * * *

- Self-mummified monks

A few Buddhist temples in northern Japan are home to “living mummies” known as sokushinbutsu (即身仏). The preserved bodies are purportedly those of ascetic monks who willingly mummified themselves in the quest for nirvana.

Self-mummified monk
Shinnyokai-Shonin “living mummy” at Dainichibo Temple (Yamagata prefecture)

To become a living mummy, monks had to undergo a long and grueling three-step process.

Step 1: For 1,000 days, the monks would eat a special diet of nuts and seeds, and engage in rigorous physical training to strip the body of fat.

Living monk
Tetsumonkai-Shonin “living mummy” at Churenji temple (Yamagata prefecture)

Step 2: For another 1,000 days, they would eat only bark and roots in gradually diminishing amounts. Toward the end, they would start drinking tea made from the sap of the urushi tree, a poisonous substance normally used to make Japanese lacquer bowls, which caused further loss of bodily fluid. The tea was brewed with water from a sacred spring at Mt. Yudono, which is now known to contain a high level of arsenic. The concoction created a germ-free environment within the body and helped preserve whatever meat was left on the bone.

Living monk
Arisada Hōin, 300-yr-old “living mummy” at Kanshūji temple (Fukushima)

Step 3: Finally, the monks would retreat to a cramped underground chamber connected to the surface by a tiny bamboo air pipe. There, they would meditate until dying, at which point they were sealed in their tomb. After 1,000 days, they were dug up and cleaned. If the body remained well-preserved, the monk was deemed a living mummy.

Unfortunately, most who attempted self-mummification were unsuccessful, but the few who succeeded achieved Buddha status and were enshrined at temples. As many as two dozen of these living mummies are in the care of temples in northern Honshu.

The Japanese government outlawed the practice of self-mummification in the late 19th century.

>>> More background info on living mummies

Stadswapen van Blitar

da cerita nih dari orang blitar yang moyang-moyangnya pernah dijajah oleh para inlander, usul punya usul cerita yang gue dapet dari copy paste dari : http://blitarkita.com/

BLITARKITA.COM - Stadswapen van Blitar. Lambang Kotapraja Blitar zaman Belanda. Sesantinya, Labor Improbus Omnia Vincit. Artinya, kurang lebih, kerja keras bisa mengatasi segalanya. Ini nyaris sama berapi-apinya dengan jargon kotapraja sekarang, Kridha Hangudi Jaya, yang tafsir resminya begini;

“Semangat Gerak yang timbul dari kita masing-masing untuk berusaha mencari atau mengupayakan segala sesuatu agar berhasil dengan gemilang, dimaksudkan untuk memberi motivasi dan daya penggerak yang lebih dinamis, lebih aktif dalam pelaksanaan pembangunan, baik dan terarah kepada masyarakat guna berpartisipasi, baik dari sumber dana maupun daya yang ada.”

Masih menurut sejarah resminya, lambang itu agaknya baru diubah pada 1930 menjadi seperti foto di samping ini. Padahal, Kotapraja Blitar dibikin hampir seperempat abad sebelumnya, 1 April 1906, yang berarti akan genap berusia 103 tahun, dua pekan lagi.

Walanda membikin Kotapraja Blitar berbarengan dengan 17 kotapraja lain, di antaranya, Batavia atawa Jakarta, Buitenzorg atawa Bogor, Bandung, Cheribon atau Cirebon, Magelang, Semarang, Salatiga, Madiun, Malang, Surabaya dan Pasuruan. Lainnya di luar Jawa.
Sejarah tunggal Kotapraja Blitar menyebutkan, sebagai konsekuensi pembentukan kotapraja itu, pemerintah pusat kolonial Belanda di Batavia kasih subsidi 11.850 gulden per tahun. Seberapa bernilai uang itu di tahun 1906?

Jika mengacu pada nilai uang selusin tahun sebelumnya, subsidi 11.850 gulden itu setara dengan 1040 kali ongkos naik kereta api kelas satu dari Surabaya ke Blitar. Atau setara juga dengan 21 tiket kapal laut sekali jalan dari Batavia ke Belanda via London.

Nah, perhitungan tadi berdasarkan keterangan Capt. Fedor Schulze dalam West Java Travellers Guide from Batavia to Tjilatjap, terbitan Visser & Co, Batavia tahun 1894 dalam foto di atas. Schulze dalam kitab itu melampirkan macam-macam advertensi dari tahun 1893.

Selain harga tiket kereta dan kapal laut tadi, Schulze juga melampirkan advertensi harga sigaret, sampanye, tarif kamar hotel, foto studio, dan lain-lain informasi dari beberapa kota di Nederlandsch-Indie, kini Indonesia.

Lain lagi dengan sesanti Kadipaten Blitar, Hurub Hambangun Praja yang artinya kurang lebih semangat membangun negeri. Ada juga yang mengartikannya sebagai bahu-membahu membangun masyarakat. Kadipaten ini konon berusia 685 tahun pada 5 Agustus nanti. Nanti saja ucapan selamatnya. Sekarang selamat ulang tahun buat Kotapraja Blitar dulu, hartelijk gefeliciteerd!


la disini ku ngambilnya :http://blitarkita.com/

Kampung Mirip Swiss di Blitar, ???????????

ni cerita lain lagi ma cerita sebelumnya hampir-hampir mirip ma ceritanya paris van java to bandung euiy kota kembang gitu. ni cerita juga dari perantau/inlander yang pernah ngejajah bumi patria itu, dari sini lo bro http://blitarkita.com

BLITARKITA.COM - Blitar layak dikunjungi bukan cuma karena ada kuburan Sukarno atau kompleks Palah Panataran yang menjadi penanda keagungan mendiang Majapahit. Blitar juga punya panorama elok yang bahkan digambarkan mirip Swiss di Eropa.

Blitar bagian mana itu?

Tentu bukan Brang Kidul, tlatah atau wilayah di selatan Kali Brantas hingga bibir Laut Kidul yang kini sebagian besar tandus. William Barrington D’Almeida, musafir dari abad 19, mencatat kampung elok mirip Swiss itu dalam kitab Life in Java: with sketches of the Javanese, volume1, terutama kaca 298. Kitab ini diterbitkan Hurst and Blackett, London tahun 1864.

“… and at Tologo, three paals distant from Panatharan, there is a Swiss-looking village surrounded by mountains, with the ruins of an ancient temple close to the margin of a small lake,” tulis William Barrington.

Tologo?
Kampung yang dikepung gunung?
Jaraknya tiga pal dari Penataran?
Ada reruntuhan candi kuno di pinggir danau yang mungil?

Apakah Tologo itu mengacu pada umumnya telaga atau memang nama sebuah wilayah? Lebih susah ditebak lagi terutama karena William Barrington memakai satuan jarak yang kini tak lazim digunakan; paals. Tapi tunggu, ada dua petak tanah cekung dengan air bening dekat Penataran. Satu persis di belakang candi, satunya lagi agak ke utara, kini berada di pinggir jalan beraspal. Sama-sama ada reruntuhan candi kuno di kedua titik itu.

Tapi, aduh, keduanya kurang tepat disebut lake, telaga atau danau. Keduanya lebih sebagai bathing place. Tempat yang mungkin dulu digandrungi bangsawan-bangsawan ayu dengan betis aduhai layaknya Ken Dedes dari Tumapel, yang membuat preman ndeso Ken Arok mabuk kepayang hingga nekat coup d’état atas Akuwu Tunggul Ametung.

Untunglah, paals atau pal disebut juga oleh William Barrington untuk menggambarkan jarak antara pusat Blitar dengan Penataran. Ia meriwayatkan, “From here it is but nine paals further to Panatharan, where are to be seen many tombs of old kings and chiefs, some of which are well worth a visit.”

Jika demikian, dari Penataran ke kampung-seperti-Swiss itu sebanding dengan sepertiga perjalanan dari Blitar ke Penataran. Besar kemungkinan ke arah yang mendekat lembah Kelud. Mungkinkah telaga pada foto itu? Putri dari lembah Kelud mungkin bisa jadi juru terang soal ini.

Apapun, William Barrington adalah musafir yang sudah berjasa menjual ‘kecap Blitar’. Katanya pula, Blitar bisa ditempuh dari Kediri dalam tempo kurang dari satu hari. Pergi ke Blitar disebut sebagai pelesir yang akan bikin senang siapapun yang gandrung pemandangan cantik. Penduduknya juga menyenangkan. Dari Blitar kota, pemandangan Kelud dan Krisik membentuk panorama yang bagus.

Sabtu, 28 Maret 2009

Sejarah Cina Benteng di Indonesia !




SEJARAH Cina Tangerang memang sulit dipisahkan dengan kawasan Pasar Lama (Jalan Ki Samaun dan sekitarnya) yang berada di tepi sungai dan merupakan permukiman pertama masyarakat Cina di sana. Struktur tata ruangnya sangat baik dan itu merupakan cikal-bakal Kota Tangerang. Mereka tinggal di tiga gang, yang sekarang dikenal sebagai Gang Kalipasir, Gang Tengah (Cirarab), dan Gang Gula (Cilangkap). Sayangnya, sekarang tinggal sedikit saja bangunan yang masih berciri khas pecinan.

Pada akhir tahun 1800-an, sejumlah orang Cina dipindahkan ke kawasan Pasar Baru dan sejak itu mulai menyebar ke daerah-daerah lainnya. Menurut Tagara Wijaya, yang bernama asli Oey Tjie Hoeng (77), yang menjabat Ketua Umum Klenteng Boen Sen Bio (1967-1978), Pasar Baru pada tempo dulu merupakan tempat transaksi (sistem barter) barang orang- orang Cina yang datang lewat sungai dengan penduduk lokal.

Mengenai asal-usul kata Cina Benteng, menurut sinolog dari Universitas Indonesia, Eddy Prabowo Witanto MA, tidak terlepas dari kehadiran Benteng Makassar. Benteng yang dibangun pada zaman kolonial Belanda itu-sekarang sudah rata dengan tanah-terletak di tepi Sungai Cisadane, di pusat Kota Tangerang.

Pada saat itu, kata Eddy, banyak orang Cina Tangerang yang kurang mampu tinggal di luar Benteng Makassar. Mereka terkonsentrasi di daerah sebelah utara, yaitu di Sewan dan Kampung Melayu. Mereka berdiam di sana sejak tahun 1700-an. Dari sanalah muncul, istilah “Cina Benteng”.

Tahun 1740, terjadi pemberontakan orang Cina menyusul keputusan Gubernur Jenderal Valkenier untuk menangkapi orang-orang Cina yang dicurigai. Mereka akan dikirim ke Sri Lanka untuk dipekerjakan di perkebunan-perkebunan milik VOC.

Pemberontakan itu dibalas serangan serdadu kompeni ke perkampungan-perkampungan Cina di Batavia (Jakarta). Sedikitnya 10.000 orang tewas dan sejak itu banyak orang Cina mengungsi untuk mencari tempat baru di daerah Tangerang, seperti Mauk, Serpong, Cisoka, Legok, dan bahkan sampai Parung di daerah Bogor.

Itulah sebabnya banyak orang Cina yang tinggal di pedesaan di pelosok Tangerang-di luar pecinan di Pasar Lama dan Pasar Baru.

Meski demikian, menurut pemerhati budaya Cina Indonesia, David Kwa, mereka yang tinggal di luar Pasar Lama dan Pasar Baru itu tetap disebut sebagai Cina Benteng.

Sebagai kawasan permukiman Cina, di Pasar Lama dibangun kelenteng tertua, Boen Tek Bio, yang didirikan tahun 1684 dan merupakan bangunan paling tua di Tangerang. Lima tahun kemudian, 1869, di Pasar Baru dibangun kelenteng Boen San Bio (Nimmala).

Kedua kelenteng itulah saksi sejarah bahwa orang-orang Cina sudah berdiam di Tangerang lebih dari tiga abad silam.

Dalam penelitiannya, sarjana Seni Rupa dan Desain ITB Jurusan Desain Komunikasi Visual, Y Sherly Marianne, antara lain menyebutkan, sekitar 80 persen dari 19.191 warga Kelurahan Sukasari di Kotamadya Tangerang adalah orang Cina Benteng. Angka statistik April 2002 ini tidaklah mengherankan karena Pasar Lama masuk dalam wilayah Sukasari.

Menurut Sherly, kehidupan masyarakat Cina Benteng memang keras agar bisa bertahan hidup. Sebab, sebagian besar pekerjaan mereka bukan dalam bidang ekonomi, tetapi sebagai petani di pedesaan.

YANG unik dari masyarakat Cina Benteng adalah bahwa mereka sudah berakulturasi dan beradaptasi dengan lingkungan dan kebudayaan lokal. Dalam percakapan sehari-hari, misalnya, mereka sudah tidak dapat lagi berbahasa Cina. Logat mereka bahkan sudah sangat Sunda pinggiran bercampur Betawi. Ini sangat berbeda dengan masyarakat Cina Singkawang, Kalimantan Barat, yang berbahasa ina meskipun hidup kesehariannya juga banyak yang petani miskin.

Logat Cina Benteng memang khas. Ketika mengucapkan kalimat, “Mau ke mana”, misalnya, kata “na” diucapkan lebih panjang sehingga terdengar “mau kemanaaaa”.

Di bidang kesenian, mereka memainkan musik gambang kromong yang merupakan bentuk lain akulturasi masyarakat Cina Benteng. Sebab, gambang kromong selalu dimainkan dalam pesta-pesta perkawinan, umumnya diwarnai tari cokek yang sebenarnya merupakan budaya tayub masyarakat Sunda pesisir seperti Indramayu.

Meski demikian, masyarakat Cina Benteng masih mempertahankan dan melestarikan adat istiadat nenek moyang mereka yang sudah ratusan tahun. Ini terlihat pada tata cara upacara perkawinan dan kematian. Salah satunya tampak pada keberadaan “Meja Abu” di setiap rumah orang Cina Benteng.

“Tidak usah dipertentangkan. Realitasnya, masyarakat Cina Benteng memang sudah berakulturasi dengan lingkungan lokal, tapi mereka juga masih memegang adat istiadat kepercayaan nenek moyang dan leluhur mereka,” kata Eddy.

Beberapa tradisi leluhur yang masih dipertahankan antara lain Cap Go Meh (perayaan 15 hari setelah Imlek), Pek Cun, Tiong Ciu Pia (kue bulan), dan Pek Gwee Cap Go (hari kesempurnaan).

Demikian pula panggilan encek, encim, dan engkong masih digunakan sebagai tanda hormat kepada orang yang lebih tua. “Juga salam (pai) tetap dipertahankan dalam keluarga Cina Benteng pada saat bertemu dengan orang lain,” kata Asiuntapura Markum (55) yang lahir di Tangerang.

Yang khas dari masyarakat Cina Benteng adalah pakaian pengantin yang merupakan campuran budaya Cina dan Betawi. Pakaian pengantin laki-laki, kata Eddy, merupakan pakaian kebesaran Dinasti Ching, seperti terlihat dari topinya, sedangkan pakaian pengantin perempuan hasil akulturasi Cina-Betawi yang tampak pada kembang goyang.

SECARA ekonomi, masyarakat tradisional Cina Benteng hidup pas-pasan sebagai petani, peternak, nelayan, buruh kecil, dan pedagang kecil.

Ny Kenny atau Lim Keng Nio (48) yang tinggal di Gang Cilangkap RT 03 RW 02, Kelurahan Sukasari, Tangerang, misalnya, setiap hari harus bangun pagi-pagi untuk membawa dagangan kue ke pasar. Ong Gian, petani sawah di Neglasari yang nyambi menjadi pemain musik gambang kromong, juga harus bekerja keras untuk bisa mempertahankan hidup.

Fenomena Cina Benteng, kata Eddy, merupakan bukti nyata betapa harmonisnya kebudayaan Cina dengan kebudayaan lokal. Lebih dari itu, keberadaan Cina Benteng seakan menegaskan bahwa tidak semua orang Cina memiliki posisi kuat dalam bidang ekonomi. Dengan keluguannya, mereka bahkan tak punya akses politik yang mendukung posisinya di bidang ekonomi.

David Kwa lebih melihat fenomena Cina Benteng sebagai contoh dan bukti nyata proses pembauran yang terjadi secara alamiah. Masyarakat Cina Benteng hampir tidak pernah mengalami friksi dengan etnis lainnya. Kenyataan ini membuat David yakin, persoalan sentimen etnis lebih bernuansa politis yang dikembangkan oleh orang-orang yang punya kepentingan politik.

Realitas Cina Benteng yang tinggal di pusat kekuasaan politik dan ekonomi menunjukkan, masyarakat etnis Cina sesungguhnya sama dengan etnis lainnya. Ada yang punya banyak uang, tetapi ada pula yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Bahkan, Ridwan Saidi, pengamat budaya dari Betawi, melihat realitas Cina Benteng sebagai wajah lain Indonesia. Ada yang kaya, tetapi tidak sedikit pula yang miskin.
Bagi mereka, wajar kalau perayaan Tahun Baru Imlek menjadi pengharapan agar rezeki di tahun baru ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Wajar pula bahwa meski sudah berakulturasi begitu dalam, mereka tetap membeli bunga sedap malam dan bersembahyang di kelenteng-kelenteng.

Harajuku , Bronx-nya Jepang !



harajukuWaktu kecil, saya pernah membaca sebuah cerita di majalah anak-anak, yang tadinya saya pikir hanya dongeng belaka. Seekor anjing setiap pagi mengantar tuannya ke stasiun kereta. Sorenya, anjing itu akan menjemput di stasiun yang sama. Hingga suatu hari, tuan pemilik anjing itu meninggal di tempat kerja. Tetapi si anjing tidak tahu, dan terus menjemput tuannya setiap sore hingga 10 tahun lamanya.

Ternyata itu bukan kisah fiktif. Hachiko, nama anjing setia tersebut milik Profesor Ueno, seorang dosen pada Universitas Tokyo yang meninggal pada 21 Mei 1925. Ia merupakan anjing jantan ras Akita Inu kelahiran Odate, Prefektur Akita, Jepang. Pada akhirnya Hachiko menjadi dikenal penduduk sekitar Stasiun Shibuya. Banyak orang konon ke situ hanya untuk melihat dengan iba si anjing yang hendak menjemput tuannya yang tak kunjung datang. Sejak tahun 1934, satu tahun sebelum anjing itu mati, di depan Stasiun Shibuya didirikan patungnya.

Kini, tempat tersebut jadi meeting point orang-orang Tokyo. Banyak anak muda yang terlihat berdiri, bersandar ke dinding, atau duduk di sekitar patung Hachiko sambil menunggu pasangan kencannya sementara di sekitarnya aktivitas seperti bergerak dengan sangat cepat oleh lalu lalang orang dan hilir mudik kendaraan.

Di luar itu, banyak hal menarik di Tokyo, lebih-lebih kalau kita mencermati cara berpakaian orang-orangnya. Wajar lalu ada sebutan bahwa Tokyo adalah salah satu Kota Fashionista. Dan benar, penduduk Tokyo umumnya melek fesyen. Pada setiap sudut sebuah mall bernama 109 di daerah Shibuya, terlihat anak-anak muda berpakaian sangat modern. Mereka mengingatkan saya pada boneka Jepang pemberian paman saya sekitar 20 tahun lalu. Hanya saja, kostumnya sama sekali berbeda. Kini bukannya kimono dan bakiak Jepang, mereka memakai baju berlengan panjang, rok mini, coat, stoking warna-warni berpola variasi, serta sepasang sepatu bot berhak tinggi. Yang laki-laki tak kalah gayanya: dandy sekaligus funky. Saya perhatikan sepatu mereka dan berpikir, tak ada orang Tokyo yang tak mengindahkan sepatu. Dari keseluruhan gayanya, tampaknya sepatu menjadi bagian penting yang tak boleh alpa dipikirkan.

harajukuPada musim gugur saat saya ke sana, bot memang menjadi pilihan utama. Bermacam model bot dijual mulai harga 2.000 yen (sekitar Rp 240 ribu) hingga puluhan ribu yen. Beberapa menggunakan bulu binatang sebagai syal penutup leher. Rambut mereka dicat non-hitam dengan potongan modern, sebagian bahkan me-make-over wajahnya dengan bedak berwarna kecokelatan, sehingga kulitnya berkesan tanned. Rasanya istilah ”mati gaya” paling tepat untuk menggambarkan seorang pendatang yang hanya berbaju panjang untuk menghangatkan tubuh.

Dari Stasiun Shibuya, saya naik kereta dalam kota menuju Harajuku. Beberapa orang terlihat santai membaca buku, baik duduk maupun sambil berdiri. Di sini, orang terbiasa menutupi kover buku bacaannya dengan sampul dari toko buku. Biasanya, sampulnya berwarna cokelat dan ada nama tokonya. Jika tidak, beberapa sengaja menutupinya dengan kertas putih. Budaya membaca buku agaknya hal yang biasa di Jepang.

Di sepanjang jalan, toko-toko buku second-hand (loak?) juga hidup. Jika rajin mencarinya, bahkan buku Harry Potter serial terakhir versi bahasa Inggris hardcover pun sudah bisa didapat hanya seharga 500 yen (sekitar Rp. 60 ribu). Kebanyakan buku yang mereka bawa berukuran buku saku, baik itu komik maupun non-komik. Mereka membaca buku bahkan ketika sedang di eskalator stasiun kereta dan subway. Begitu tangga jalan habis, buku mereka selipkan di tas untuk nanti dibaca lagi.

Tak sampai sepuluh menit dari Shibuya, saya tiba di stasiun Harajuku. Sebenarnya jalan kaki pun bisa, tetapi karena jalan menuju Harajuku naik bukit, jadi saya memilih naik kereta. Nama Harajuku begitu terkenal di Indonesia karena penyanyi Maia Estianti mengklaim dirinya berdandan ala anak muda daerah tersebut. Begitu keluar stasiun, segera saya lihat lautan orang di Takeshita Street. Beberapa anak muda laki-laki dengan rambut spikey terlihat sedang berdiri. Di situlah anak-anak Harajuku konon membeli baju-bajunya dengan harga murah, mulai dari 350 yen hingga beberapa ribu yen.

harajukuKetika masuk ke dalam Takeshita Street, baru saya ngeh ada toko-toko yang menjual pakaian bekas pakai dan toko pakaian satu harga (semua baju seharga 500 yen). Anak-anak muda Harajuku berdandanan jauh lebih ekstrem ketimbang Maia. Mereka bergaya ala gotik, punk, berkostum binatang, dan Barbie-girl/boy. Anehnya, meskipun mereka berani berdandan ekstrem, tetapi kebanyakan malu dipotret. Pertokoan di sepanjang jalan itu dipenuhi anak muda, baik yang belanja maupun bekerja sebagai salesman -berteriak-teriak sambil membawa papan promosi atau membagi-bagikan leaflet dengan bonus sebungkus tissue-, semua bergaya ekstrem. Selain orang Jepang, orang kulit hitam juga banyak di sana. Dengan bahasa Jepang yang terbatas, dan senyum yang ramah mereka mempersilakan tamunya masuk. Umumnya, orang-orang kulit hitam mengelola toko khusus menjual pakaian dan aksesoris hip-hop.

Harajuku merupakan Bronx-nya Jepang. Di sinilah titik ”pemberontakan” dari segala sikap resmi dan unggah-ungguh ala Jepang. Ini satu-satunya daerah yang para pelayan tokonya yang tidak selalu berkata ”irasainase” (selamat datang) kepada pengunjung. Sangat berbeda dengan daerah Ginza atau Roponggi, barang-barang di Harajuku bisa didapat dengan harga jauh lebih murah. Apabila di Jepang sangat susah mendapatkan barang bajakan, maka di daerah Harajuku (tepatnya di Takeshita Street) sajalah kemungkinan barang bajakan diperdagangkan. Sedikit banyak tempat itu mengingatkan saya pada Blok M, Jakarta.

Di pengujung Takeshita Street, menyeberang sedikit, di situlah letak Harajuku Street yang mengingatkan saya pada Bandung. Jika di Takeshita Street menjual barang-barang yang diambil dari pemasok, maka di Harajuku Street toko-toko independen (distro) yang menjual pakaian rancangan sendiri bertebaran bahkan di gang-gang kecil. Beberapa toko yang menjual pakaian dan aksesori ala India, Hindu/Budha, dan penduduk asli Amerika (Indian) terselip di antara toko-toko pakaian ala Barbie-girl/boy.

Masih di daerah Harajuku, di dekat taman, para musisi jalanan menyuguhkan kebolehannya. Setiap aliran musik punya teritori sendiri dan tidak saling menganggagu. Konon, di tempat itulah band-band Jepang ditemukan bakatnya oleh para produser. Tak hanya itu, beberapa penggemar Elvis Presley yang berdadan dengan rambut dijambul tinggi juga terlihat sedang menari-nari di pinggir taman dengan iringan lagu-lagu Presley.

harajukuDi kursi panjang seorang pengemis terlihat bermalasan di bangku panjang. Sebuah koper berisi harta bendanya, juga tumpukan kardus yang kelihatannya jadi alas tidurnya, tertata rapi di situ. Sedang ia sendiri rebahan di atas tas gendutnya sambil membaca sebuah buku. Seorang teman asal Indonesia yang lama berada di Jepang menjelaskan, mereka yang jadi pengemis, jika tidak karena benar-benar malas sehingga miskin, banyak pula karena tak punya keluarga. Dengan menjadi pengemis, mereka bisa berkomunitas dan punya banyak teman. Amboi...

Doa Pengharapan di Kuil Meiji

Di dekat taman daerah Harajuku, ada sebuah gerbang besar menuju Kuil Meiji. Kuil itu akan dipenuhi orang terutama pada tahun baru, ketika penganut Shinto berdoa meminta berkah di awal tahun. Jalan sepanjang kira-kira satu kilometer saya tempuh sebelum bertemu gerbang akhir Kuil Shinto. Suasana sakral segera menyelimuti saya. Burung gagak terlihat beterbangan di antara pepohonan hutan buatan. Konon, penduduknya menyumbangkan ribuan batang pohon untuk membuat hutan buatan menuju kuil tersebut.

Tumpukan drum sake dengan beragam ornamen dipajang tak jauh dari gerbang pertama menuju kuil, berseberangan dengan tumpukan drum wine (minuman angur). Penganut Shinto di Jepang percaya, meminum minuman beralkohol berarti membersihkan jiwa dan raga seseorang. Ada beberapa gerbang besar berbentuk kanji ”pintu” yang harus dilewati sebelum sampai ke gerbang akhir.

Memasuki gerbang terakhir, setiap orang harus mencuci tangan dan berkumur-kumur pada sebuah mata air sangat dingin yang sudah disediakan. Gayung kecil bergagang panjang terbuat dari bambu berjajar di pinggirnya. Ketika memasuki kuil, pengunjung harus melangkahi anak tangga paling tinggi karena dilarang menginjaknya. Sebab dipercaya bahwa anak tangga paling tinggi adalah kedudukan Dewa-Dewa.

Kesakralan atau mungkin nuansa mistis seolah-olah berpusaran di tempat itu. Lihat saja bagaimana sebuah toko yang menjual beragam jimat dikerumuni pengunjung. Mulai dari jimat enteng jodoh, banyak rezeki, hinga jimat selamat di jalan dijual dengan kemasan warna-warni. Beberapa orang terlihat membeli sebuah papan yang disebut tablet doa seharga 500 yen. Sontak, saya teringat acara Talkshow Oprah yang topiknya ''impian yang jadi kenyataan''; beberapa bintang tamunya mengaku menuliskan cita-cita mereka di sebuah papan dan memajangnya untuk menyugesti diri sendiri mewujudkan impian itu. Di halaman kuil, tepatnya di sebelah kanan sebelum pintu masuk, ribuan tablet doa tergantung memutar di papan yang sudah disedia­kan.

harajukuMasing-masing tablet bertuliskan harapan dan cita-cita penulisnya. Membaca harapan orang lain tiba-tiba menjadi hiburan untuk para turis, terutama harapan yang berbahasa Inggris. Orang Jepang yang datang dan menulis tablet doa biasanya siswa yang akan ujian dan berharap lulus. Saya juga membaca sebuah tablet yang bercita-cita menjadi komikus manga terkenal agar bisa membantu ibunya.

Di dalam kuil, yang paling menarik bagi saya adalah sebuah kotak yang disebut ”waka”. Dengan 100 yen, pengunjung bisa mengambil sebuah gulungan kertas kecil berisi puisi Kaisar Meiji yang isinya merefleksikan kepribadian dan menasehati si Pengambil Kertas. Beberapa orang terlihat berdoa setelah melemparkan koin berlubang (5 yen atau 50 yen), sementara para pendeta terlihat seliweran tak terganggu pengunjung yang sesekali mengambil foto.

Penulis : Ratih Kumala
Sumber: SuaraMerdeka

8 Jutawan Google Adsense Dunia !

1. Markus Frind - PlentyOfFish.com - $300,000 (Rp.3 Milyar) Per bulan
Jika anda belum pernah mendengar nama orang ini, maka silahkan menuju website beliau di Plentyoffish.com dia ini adalah orang yang membuat website layanan gratis online dating dari apartemennya seorang diri. tidak lama setelah itu websitenya menjadi salah satu dari Website Dating Online yang terbesar..

2. Kevin Rose - Digg.com - $250,000 (Rp 2.5 Milyar) Per Bulan
Kevin Rose mulai mendirikan Digg pada desember 2004, digg ini adalah situs social marketing yang mana kebanyakan isinya adalah berita, video dan gambar.. yang disubmit oleh usernya kepada user lainnya untuk dibaca dan dilihat.. pada dasarnya setelah anda mendaftar di situs ini, anda dapat mensubmit berita anda dan orang lain akan membaca berita anda, dan jika mereka suka dengan berita anda, maka mereka akan melakukan “Digg” dengan begini rating berita anda akan semakin baik dan bisa saja masuk ke halaman pertama berita terbaik disitu.. nah jika sudah ada di halaman pertama maka yang terjadi adalah… LEDAKAN TRAFFIC

3. Jeremy Schoemaker - $140,000 (Rp.1.4 Milyar) per month
ShoeMoney dapat dianggap sebagai salah satu internet marketer terbaik dunia, orang ini sangat hebat dalam masalah Search Engine dan SEO tentunya. dia juga tahu bagaimana melakukan setting pada website nya untuk mendapatkan traffic yang optimal, pernah dalam satu bulan dia mendapatkan cek sebesar $132,994.97. Coba bayangkan betapa sulitnya mencairkan cek sejumlah itu!!
Tetapi tidak seperti Publisher lainnya, dia mendapatkan jumlah sebanyak itu dari Ratusan Situs dan Ribuan Domain.

4. Jason Calacanis - Weblogs, Inc. - $120,000 (Rp.1.2 Milyar) per month
Beliau ini adalah Pembuat dari Weblogs, Weblogs ini adalah jaringan dari blog dan kira kira saat ini dia bisa menghasilkan pendapatan $4000 per hari dari Google Adsense, Kemudian dia menjual perusahaan ini kepada AOL seharga $25 Juta. Namun dia mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia blogging pada tengah tahun kemarin yaitu juli 2008, sekarang dia hanya fokus kepada Email Campaigns.

5. David Miles Jr. & Kato Leonard - FreeWebLayouts.net- $100,000 (Rp.1 Milyar) per month
Menurut artikel dari Washington Post, pasangan berusia 20 tahun ini di klaim bisa menghasilkan $100.000 per bulan dari Google Adsense melalui situs mereka FreeWebLayouts.net yang menyediakan template atau layout untuk Myspace.. saat ini banyak sekali situs semacam ini yang menyediakan Template untuk Myspace.

6. Tim Carter - AskTheBuilder.com - $30,000 (Rp. 300 Juta Saja) per month
Tim Carter adalah seorang tukang ledeng dan tukang kayu profesional dengan acara radionya sendiri, dia mulai membangun website itu pada tahun 1995 dengan tujuan utama untuk melayani para penggemarnya.. Pada April 2004 Carter mulai mempelajari adsense dan memasangnya pada situsnya, dengan sedikit pengoptimalan website nya dia bisa meningkatkan penghasilannya dari $1.500 menjadi $7.500.

7. Joel Comm - e-book - $24,000 (Rp. 240 Juta saja) per month
Joel Comm.. siapa yang tidak kenal, banyak internet marketer dan blogger yang menganggap dia sebagai guru adsense atau pakar adsense.. yang menulis ebook berjudul What Google Never Told You About Making Money with Adsense. dengan e-book dan website nya dia telah menghasilkan sekitar $23,458.46 antara bulan november 2005 hingga desember 2005.

8. Shawn Hogan - DigitalPoint.com - $10,000 (Rp 100 Juta Saja) per month
Shawn Hogan adalah pendiri dari forum DigitalPoint, sebuah forum yang berisikan banyak informasi mengenai Search Engine, Marketing, Bisnis, Design dan pengembangannya kemudian juga tentang produk dan jasa. Menurut Artikel dari New York Times dia menghasilkan sekitar $10.000 per bulan dari Google Adsense
Member dari Forum tersebut berspekulasi bahwa dia telah menghasilkan dua kali lipat dari jumlah tersebut

Yakuza dan Sepak Terjangnya Dari Jaman ke Jaman !

Sejarah panjang Yakuza dimulai kira-kira pada tahun 1612, saat Shogun Tokugawa berkuasa dan menyingkirkan shogun sebelumnya. Pergantian ini mengakibatkan kira-kira 500.000 orang samurai yang sebelumnya disebut hatomo-yakko (pelayan shogun) menjadi kehilangan tuan, atau disebut sebagai kaum ronin.

Seperti kata pepatah : 'orang yang hanya punya martil cenderung melihat segala sesuatu bisa beres dengan dimartil..', demikian juga dengan kaum ronin ini. Banyak dari mereka menjadi penjahat dan centeng. Mereka disebut sebagai kabuki-mono atau samurai nyentrik urakan yang ke mana-mana membawa pedang. Mereka berbicara satu sama lain dalam bahasa slang dan kode rahasia. Terdapat kesetiaan tingi di antara sesama ronin sehingga kelompok ini sulit dibasmi.

Apakah kaum ronin ini yang menjadi biang Yakuza? Bukan!

Untuk melindungi kota dari para kabuki-mono, banyak kota-kota kecil di Jepang membentuk machi-yokko (satgas kampung). Satgas ini terdiri dari para pedagang, pegawai, dan orang biasa yang mau menyumbangkan tenaganya untuk menghadapi kaum kabuki-mono.

Walaupun mereka kurang terlatih dan jumlahnya sedikit, tetapi ternyata para anggota machi-yokko ini sanggup menjaga daerah mereka dari serangan para kabuki mono. Di kalangan rakyat Jepang abad ke 17 kaum machi-yokko ini dianggap seperti pahlawan.

Masalah jadi rumit, karena setelah berhasil menggulung para ronin, para anggota machi-yokko ini malah meninggalkan profesi awal mereka dan memilih jadi preman. Hal ini diperparah lagi dengan turut campurnya Shogun dalam memelihara para machi-yokko ini. Ada dua kelas profesi para machi-yokko, yaitu kaum Bakuto (penjudi) dan Tekiya (pedagang). Namanya saja kaum pedagang tetapi pada kenyataannya, kaum Tekiya ini suka menipu dan memeras sesama pedagang. Walau begitu, kaum ini punya sistem kekerabatan yang kuat. Ada hubungan kuat antara Oyabun (Boss-bapak) dan Kobun (bawahan-anak), serta Senpai-Kohai (Senior-Junior) yang kemudian menjadi kental di organisasi Yakuza.

PEJUDI SEWAAN
Kaum Bakuto (penjudi), punya sejarah yang unik. Awalnya mereka disewa oleh Shogun untuk berjudi melawan para pegawai konstruksi dan irigasi. Untuk apa? Agar gaji para pegawai konstruksi dan irigasi habis di meja judi dan tenaga mereka bisa disewa dengan harga murah!


Jenis judi yang biasa dilakukan adalah menggunakan kartu Hanafuda dengan sistem permainan mirip Black Jack. Tiga kartu dibagikan dan bila angka kartu dijumlahkan maka angka terakhir menunjukkan siapa pemenang. Nah diantara sekian banyak kartu sial, kartu berjumlah 20 adalah yang paling sering disumpahi orang, karena berakhiran nol. Salah satu konfigurasi kartu ini adalah kartu dengan nilai 8-9-3 yang dalam bahasa Jepang menjadi Ya-Ku-Za yang kemudian menjadi nama asal Yakuza.

Dari kaum Bakuto ini juga muncul tradisi menandai diri dengan tattoo sekujur badan (disebut irezumi) dan yubitsume (potong jari) sebagai bentuk penyesalan ataupun sebagai hukuman.

Awalnya hukuman ini bersifat simbolik karena ruas atas jari kelingking yang dipotong membuat si empunya tangan menjadi lebih sulit memegang pedang dengan mantap. Hal ini menjadi simbol ketaatan terhadap pimpinan.

YAKUZA MODERN

Waktu pun berlalu, kaum Bakuto dan Tekiya menjadi satu identitas sebagai Yakuza. Kaum yang asalnya bertugas melindungi masyarakat – menjadi ditakuti masyarakat. Para pimpinan Jepang memanfaatkan hal ini untuk mengendalikan masyarakat dan menggerakkan nasionalisme. Yakuza ikut direkrut oleh pemerintah Jepang dalam aksi pendudukan di Manchuria dan China oleh Jepang tahun 1930-an. Para Yakuza dikirim ke daerah tersebut untuk merebut tanah, dan memperoleh hak monopoli sebagai imbalan.

Peruntungan kaum Yakuza berubah setelah Jepang menyerang Pearl Harbor. Militer mengambil alih kendali dari tangan Yakuza. Para anggota Yakuza akhirnya harus memilih apakah bergabung dalam birokrasi pemerintah, jadi tentara atau masuk penjara. Boleh dikata pamor Yakuza tenggelam.

Setelah Jepang menyerah, para anggota Yakuza kembali ke masyarakat. Muncul satu orang yang berhasil mempersatukan seluruh organisasi Yakuza. Orang itu adalah Yoshio Kodame, seorang ex-militer dengan pangkat terakhir Admiral Muda (yang dicapainya di usia 34 tahun). Yoshio Kodame berhasil mempersatukan dua fraksi besar Yakuza, yaitu Yamaguchi-gumi yang dipimpin Kazuo Taoka, dan Tosei-kai yang dipimpin Hisayuki Machii. Yakuza pun bertambah besar keanggotaannya terutama di periode 1958-1963 – saat organisasi Yakuza diperkirakan memiliki anggota 184.000 orang – atau lebih banyak daripada anggota tentara angkatan darat Jepang saat itu. Yoshio Kodame dinobatkan sebagai godfather-nya Yakuza.

ECSTASY, PACHINKO DAN PELUNCUR ROKET

Di masa kini, keanggotaan Yakuza diperkirakan telah menurun tajam – tetapi bukan berarti tidak berbahaya. Tulang punggung bisnis illegal mereka adalah pachinko, perdagangan ampethamine (termasuk ice dan ecstasy), prostitusi, pornografi, pemerasan, hingga penyelundupan senjata.

Di era 1980-an, Yakuza mengembangkan sayap mereka hingga ke Amerika, dan ikut masuk dalam bisnis legal untuk mencuci uang mereka. Dalam operasinya, Yakuza membeli asset di Amerika – dan salah satu yang pernah mencuat ke permukaan adalah keterlibatan Prescott Bush Jr., saudara dari presiden George Bush dan paman dari Presiden George W. Bush Jr., dalam transaksi penjualan perusahaan Asset Management International Financing & Settlements di awal 1990-an.

Berdasarkan perkiraan kasar dari sumber majalah Far Eastern Economic Review edisi 17 Januari 2002 – Yakuza diperkirakan telah menanamkan uang hingga USD 50 Milyar dalam investasi saham dan perusahaan di Amerika. Bandingkan dengan cadangan devisa Indonesia yang USD 36 Milyar.


Di dalam negeri, Yakuza juga ditengarai turut berperan dalam anjloknya ekonomi Jepang selama 10 tahun terakhir. Sebagai akibat amblasnya bisnis properti dan macetnya kredit bank di Jepang pasca 1990 – banyak debitor yang menyewa anggota Yakuza agar agunan mereka tidak disita oleh bank.

Selain itu, banyak perusahaan yang memperoleh pinjaman bank – pada dasarnya adalah sebuah kigyo shatei atau perusahaan boneka miliki Yakuza. Perusahaan milik Yakuza ini diperkirakan memperoleh kredit antara USD 300-400 Milyar, dan sebagian dari jumlah itu dialirkan ke induk organisasi Yakuza. Menghadapi hal seperti ini - bank Jepang jelas tidak bisa berkutik.

Di sisi lain, anggota Yakuza juga kerap membeli asset properti dengan harga miring dari perusahaan yang butuh cash – untuk dijual kembali dengan harga tinggi – apapun itu mulai dari apartemen, perkantoran hingga rumah sakit. Bila sebuah bangunan telah dibeli oleh Yakuza – siapa sih yang berani jadi tetangga mereka? Alhasil harga properti langsung amblas, dan segera naik segera setelah Yakuza menjualnya.


Selain beroperasi secara di level bawah, Yakuza juga menggurita di kalangan politisi Jepang. Beberapa praktek suap telah terbongkar termasuk dalam program tender proyek umum senilai trilyunan yen. Program rekapitalisasi perbankan Jepang yang berlarut-larut tidak kunjung selesai – diperparah oleh keterlibatan Yakuza yang sangat berkepentingan dalam bisnis properti dan kredit perbankan. Saat ini perbankan Jepang masih menanggung beban kredit macet sebesar kira-kira USD 1,2 Trilyun – dan membuat ekonomi tidak bertumbuh selama 10 tahun terakhir.

Source: Wikipedia

http://www.indonesiaindonesia.com/f/34354-sejarah-berdirinya-yakuza-gang...

Jumat, 27 Maret 2009

Ternyata Teh Celup Berbahaya Bagi Kesehatan !

Apakah benar teh celup membahayakan kesehatan? Mengapa demikian? Ternyata penyebabnya lebih pada kemasannya, kantong kertas kecil berserat renggang yang ternyata mengandung chlorine, yang antara lain bisa menyebabkan kemandulan, keterbelakangan mental dan kanker! Untuk dapat lebih memahaminya, kita akan membahas perihal teh celup ini secara garis besar saja.

Di pasaran, ada 3 jenis teh yang biasa dijual; teh celup, teh daun atau teh serbuk seduh, dan teh bubuk instan. Masing-masing jenis teh bisa dipilih sesuai kebutuhan. Sebelum mengkonsumsinya, pastikan Tanggal Kedaluarsanya ! Teh Celup Bubuk teh yang dibungkus sejenis kertas berpori-pori halus yang tahan panas. Bagi Anda penggemar teh, pasti tahu teh celup.

Sangat modern dan praktis. Pastinya Anda sering minum teh karena paham akan manfaat teh bagi tubuh. Misalnya saja, teh merah untuk relaksasi, teh hitam untuk pencernaan, atau teh hijau untuk melangsingkan tubuh. Saat hendak minum teh, apakah Anda terbiasa mencelupkan kantong teh celup berlama-lama? Jika ya, hati-hati. Mungkin Anda senang mencelupkan teh lama-lama karena berpikir semakin lama kantong teh dicelupkan dalam air panas, makin banyak khasiat teh tertinggal dalam minuman teh karena teh semakin pekat.

Asal mula teh celup

Anda minum teh? Teh celup atau teh tubruk? Sudah barang tentu dengan alasan kepraktisan, banyak orang yang lebih memilih teh celup.

Secara tidak sengaja teh celup ditemukan oleh Thomas Sullivan, seorang pedagang teh dan kopi dari New York, dia mengirim sample teh dalam kantong sutra kecil kepada para pelanggannya. Dia menggunakan kantong sutra karena alasan ekonomis, kalau menggunakan kaleng, selain biaya pembuatannya lebih mahal, teh yang dikemas juga harus lebih banyak.

Pada awalnya para pelanggan Thomas bingung dengan kemasan baru ini. Mereka menganggap kemasan ini sama saja dengan teh yang dimasukkan dalam saringan metal, mereka langsung melemparkan begitu saja kemasan tersebut ke dalam air panas. Baru kemudian mereka menyadari bahwa ternyata kemasan tersebut cukup praktis untuk menyeduh teh secara langsung. Mereka menganggap ini lebih praktis karena tidak perlu membersihkan saringan teh atau teko. Selesai diseduh, kemasan berikut tehnya bisa langsung dibuang. Lama-kelamaan permintaan sample teh dalam kemasan makin banyak, dan pada akhirnya Thomas Sullivan menyadari bahwa ini bisa menjadi dagangan yang menguntungkan. Teh celupnya mulai dipasarkan secara komersial pada tahun 1904, dan dengan cepat popularitasnya menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Akan tetapi, disadari pula, kemasan tersebut membawa problem sendiri: Kualitas aroma dan rasa. Daun teh, membutuhkan ruangan untuk mengembang, sehingga bisa mengeluarkan aroma dan rasa yang optimal. Solusinya adalah membuat kemasan lebih besar, dan daun teh yang digunakan ukurannya yang paling kecil. Ukuran ini dikenal dengan nama Fanning dan Dust yang merupakan tingkat terendah dari kualifikasi kualitas teh. Ukuran yang kecil menyebabkan zat tannin lebih cepat keluar, sehingga menimbulkan rasa pahit.

Bagaimanapun, aroma dan rasa terbaik akan keluar dari hasil seduhan loose tea atau teh tubruk. Jadi kalau anda memang ingin meningkatkan apresiasi anda terhadap teh, mulailah beralih ke loose tea. Dari segi kepraktisan, memang lebih repot. Tetapi ritual penyeduhan teh merupakan bagian dari seni teh itu sendiri. Dan jangan lupa untuk tidak membiarkan ampas teh tetap di dalam teko atau cangkir Anda.

Namun seiring perkembangan zaman, kantong teh kemudian berganti, dari sutera ke kertas, inilah yang kemudian menimbulkan masalah.

Teh celup masa sekarang

Teh celup terdiri dari ramuan teh, yang kemudian untuk menambah keharumannya, di Indonesia biasanya dicampur melati, yang kesemuanya dikemas dalam kantong kecil.

Tehnya sendiri tidak berbahaya, yang berbahaya adalah kantong kertas kemasannya. Kantong teh terbuat dari kertas kecil berserat renggang, –seperti sudah disebutkan di depan, pada masa awalnya kantongnya terbuat dari sutera atau nylon– yang diisi dengan daun teh, agar dapat menyeduh teh dengan hemat dan praktis. Daun tehnya tetap berada dalam kantong ketika teh diseduh dengan air panas, membuatnya sangat mudah mengeluarkan dan membuang daun teh yang sudah diseduh itu, menyeduh teh menjadi semakin mudah karena kantung itu diikatkan pada selembar benang dengan label kertas di ujung yang lain. Jadi benang ini juga berfungsi sebagai alat untuk mencelupkan daun teh dan mengangkatnya.

Bahaya Chlorine

Pada umumnya kertas dibuat dari pulp (bubur kertas), yang terbuat dari bahan kayu, bubur ini berwarna coklat tua, untuk membuat serat pulp itu berwarna putih, digunakan sejenis bahan kimia pemutih yang terbuat dari senyawa chlorine yang sangat pekat. Sayang dalam prosesnya, chlorine ini tetap tertinggal dalam produk kertas karena tidak dilakukan penetralan karena biayanya sangat tinggi. Kertas semacam inilah yang kemudian digunakan sebagai kantong teh celup.

Hindari mencelupkan kantong teh terlalu lama, karena Anda tentu berpikir bahwa semakin lama Anda merendam teh celup itu dalam air panas, semakin banyak sari teh yang tertinggal dalam cangkir Anda. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Akan semakin banyak kandungan chlorine di kantong teh celup yang larut dalam teh Anda, apa lagi kalau Anda merendamnya lebih dari 3 menit.

Dalam industri kertas, chlorine memang biasa digunakan sebagai bahan insektisida, disinfektan, pengawet, pembersih dan pemutih kertas, yang kemudian digunakan untuk membuat tissue, popok, kain dan sebagainya; juga sumpit kayu sekali pakai, oleh sebab itu di China, sumpit jenis ini dilarang digunakan. Kenapa? Berdasarkan penelitian, diduga ada kaitan antara konsumsi chlorine dalam tubuh dengan kemandulan pria, lahir cacat, keterbelakangan mental serta kanker.

I. Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup

Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup akan larut. Apalagi jika Anda mencelupkan kantong teh lebih dari 3 - 5 menit. Klorin atau chlorine, zat kimia yang lazim digunakan dalam industri kertas. Fungsinya, disinfektan kertas, sehingga kertas bebas dari bakteri pembusuk dan tahan lama. Selain itu, kertas dengan klorin memang tampak lebih bersih. Karena bersifat disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentu berbahaya. Tak jauh beda dari racun serangga. Banyak penelitian mencurigai kaitan antara asupan klorin dalam tubuh manusia dengan kemandulan pada pria, bayi lahir cacat, mental terbelakang, dan kanker.

Nah, mulai sekarang, jangan biarkan teh celup Anda tercelup lebih dari 5 menit. Atau, kembali ke cara yang sedikit repot: Gunakan teh bubuk. Minumlah teh, bukan klorin…

II. (Penelitian)

Kebanyakan orang Indonesia (terutama Jawa) kalo minum teh malah sebenarnya minum gula, karena banyakan gulanya daripada tehnya. Lebih tepatnya, minum gula campur teh, campur susu, atau kopi .. sekarang ketambahan minum gula campur teh & chlorine lagi. Tapi saya percaya, yg terakhir ini masih lebih banyak sari teh-nya daripada chlorine-nya.

Berarti ada chlorine-nya ya di kertas teh celup …

Untuk memuaskan keingintahuan, saya coba lakukan test hari ini, di lab saya. Hasilnya : Untuk sample 100 ml (seukuran segelas cangkir teh), dengan air aqua diambil dari dispenser dengan panas (70 - 80oC), kemudian teh celup merk “X” diambil tehnya, kertas pembungkus dicelupkan ke sample selama 10 menit, untuk beberapa sample didapat hasil berkisar 0.04 - 1.10 mg/L. Air Aqua asalnya sendiri chlorine content-nya tidak terdeteksi.

Chlorine tergolong powerful oxidizing agent, bersifat toxic dan corrosive.

Biasa digunakan dalam proses bleaching (contoh di pabrik kertas), manufacturing syntetic rubber & plastic, serta desinfektan untuk pemurnian air.

Di Permenkes (no …), utk persyaratan kualitas air minum, setahu saya, tidak disebutkan nilai batas keberadaan chlorine (apa berarti tidak diperbolehkan?). Tapi untuk Kualitas Air Kolam Renang, Permenkes masih diperbolehkan dengan batasan antara 0.2 - 0.5 mg/L (tolong dikoreksi kalo saya keliru). Demikian juga WHO, setahu saya batasannya max. 0.5 mg/L.

Kadar klorin di dalam kemasan teh yang cuma 200 ml, bisa jadi lebih tinggi dibandingkan dengan klorin dipengolahan PDAM yang sekian ribu kubik karena konsentras nya merupakan fungsi dari volume mG/Liter. Jadi jangan dilihat volume total, tapi dalam tiap liternya.”

III. Tanggapan LSM

Makanya industri ini mendapat serangan hebat dari LSM lingkungan karena hal di atas, di samping juga masalah kehutanan. Kertas terbuat dari bubur pulp yang berwarna coklat tua kehitaman. Agar serat berwarna putih, diperlukan sejenis bahan pengelantang (sejenis rinso/baycline) senyawa chlorine yang kekuatan sangat keras sekali!

Kertas sama dengan kain, karena memiliki serat. Kalau Anda mau uji benar apa tidaknya, silahkan coba nanti malam bawa tissue ke Studio East, lihatlah tissue akan mengeluarkan cahaya saat kena sinar ultraviolet dari lampu disco!

Berarti masih mengandung chlorine tinggi. Kalau di negara maju, produk ini harus melakukan proses neutralization dgn biaya cukup mahal agar terbebas dari chlorine dan dapet label kesehatan. Tissue atau kertas makanan dari negera maju yang dapat label Depkes-nya tidak bakalan mengeluarkan cahaya tersebut saat kena UV. Kertas rokok sama saja, bahkan ada calsium carbonat agar daya bakarnya sama dengan tembakau dan akan terurai jadi CO saat dibakar. Di Indonesia tidak ada yang kontrol, jadi harap berhati-hati.

Jadi apa jalan keluarnya?

Yang pertama, jangan terlalu lama merendam teh celup dalam air panas, jangan lebih dari 3 menit.

Yang kedua, hindari penggunaan teh celup, sebagai gantinya, kembali seperti dulu, dengan menggunakan teh tubruk, atau teh teko, kalau mau lebih nikmat lagi, lakukan ritual minum teh seperti di China, Korea atau Jepang, ini bisa menenangkan dan meningkatkan rasa hormat kepada orang lain, karena pada intinya, ritual minum teh adalah penghormatan kepada orang yang dilayani, sekaligus memberikan kehormatan kepada orang yang diberi kesempatan melayani, dengan menuangkan teh ke mangkuk rekan di hadapannya.

Lindungi keluarga Anda dari gangguan kesehatan di masa depan. Hindari teh celup atau produk lain yang mengandung chlorine.

Kisah Nyata Reinkarnasi

Sekarang saya hendak membagikan sebuah kisah nyata tentang diriku dimana aku adalah seorang bandit sebelum aku memulai berlatih kultivasi dan mencapai kesempurnaan.

Cerita ini dimulai pada jaman Dinasti Song Utara (960-1127 Sesudah Masehi). Karena seringnya kalah dalam perang dengan Kerajaan Liao, Dinasti Song Utara akhirnya menandatangani perjanjian damai Tanyuan dengan Liao. Di dalam perjanjian ini, Song Utara setuju untuk membayar upeti dalam jumlah besar kepada Liao setiap tahunnya. Akibatnya, Song Utara harus menarik pajak yang tinggi kepada rakyatnya, menyebabkan rakyat menjadi semakin miskin. Rakyat Song, terutama yang tinggal di perbatasan antara Song dan Liao, mengalami kesengsaraan yang amat sangat sepanjang tahunnya. Kerajaan Liao justru mencapai puncak kejayaannya pada periode ini.

Pada masa itu, saya bereinkarnasi menjadi seorang putri di Kerajaan Liao yang bernama Tianxing Putri Tianxing ini memiliki kepribadian yang galak dan mudah tersinggung. Seorang guru tua bela diri mengajari Putri Tianxing sejak ia masih kecil. Sebelum gurunya berpisah dengannya, ia memberikan sebuah pedang pusaka yang dapat membelah besi menjadi dua. Gurunya memberi tahu putri bahwa ia tidak pernah boleh membunuh seseorang yang tidak bersalah. Ketika gurunya meninggalkannya, ia baru berumur 20 tahun. Untuk mencarikannya seorang suami, ayahnya telah melewati banyak kesusahan. Ia mencari banyak kandidat supaya putrinya dapat memilih, tetapi putri Tianxing tidak mau menikahi salah satunya. Sang putri juga merasa murung jika membahas tentang rencana perkawinannya.

Suatu hari putri Tianxing mendapat sebuah mimpi di mana seorang terpelajar yang tampan berkulit langsat menyanyikan sebuah puisi kepadanya, ”Kapan musim semi merekah dan bulan musim gugur berakhir? Berapa banyak kemewahan yang seseorang dapat nikmati sepanjang hidupnya? Ribuan tahun lewat dengan cepat. Ketika seseorang baru mencapai karirnya dan ketenaran, ia telah menjadi tua dan sekarat. Di mana seseorang dapat mencari keabadian? Hanya melalui kultivasi seseorang baru dapat menjadi dewa!” Segera putri merasa dekat dengan orang ini. Ketika putri baru akan mendekati dan menyapanya, pelajar itu segera lenyap. Putri merasa kaget dan terbangun dari mimpinya.

Setelah terbangun dari mimpinya, ia melihat dayang-dayangnya semua sedang tertidur. Putri menyalakan lampu dan memeriksa wajahnya yang cantik di kaca tembaga. Meskipun ia tidak diperkenankan keluar dari kamarnya sepanjang hari, ia bukan seorang yang berpenampilan lesu dan kurus, ia kelihatan sangat sehat dan cantik. Tetapi karena sesuatu hal, ia merasakan tidak ada yang nyata. Waktu mengalir bagaikan sungai. Bagaimana mungkin ia mempertahankan kemudaan dan kecantikan untuk selamanya? Sang putri memikirkan tentang mimpinya dan mulai merasa murung. Disamping itu, ia merasa kesulitan mencari sesorang yang dicintainya. Tiba-tiba ia merasakan niat yang kuat untuk meninggalkan istana. ”Saya mau pergi dari sini dan mencari takdirku sendiri.” Ia memutuskan untuk segera pergi karena ia tahu ayahnya tidak akan menyetujuinya. Ia menulis surat kepada ayahnya. Dikatakannya, ”Tianxing akan meninggalkan rumah malam ini. Ayah, maafkan saya karena tidak pamit lebih dahulu. Saya harus pergi sendiri mencari Fa Buddha. Saya akan membebaskan diri saya dari reinkarnasi yang tidak terhitung dan selamanya menjauhi dunia manusia yang kotor. Ketika saya mencapai kesempurnaan, saya akan kembali dan menyelamatkan orang tuaku!”

Setelah ia selesai menulis surat, putri Tianxing menghapus air mata dari wajahnya. Ia menaiki kuda dan meninggalkan ibukota dengan pedang pusakanya. Pagi harinya, dayang-dayang putri tidak menemukan sang putri dan segera melapor kepada raja. Setelah membaca suratnya, raja menangis tersedu-sedu. Butuh waktu cukup lama bagi ratu untuk menghibur raja. Akhirnya raja berkata dengan yakin, ”Bahkan jika Tianxing tetap bersama saya, kita harus juga berpisah setelah beberapa waktu. Jika ia sungguh dapat mencari Fa Buddha yang dapat membebaskannya dari siklus reinkarnasi, bukankah itu lebih baik? Sejak ia masih kecil, ia tidak pernah tertarik pada konflik dunia untuk mendapatkan kekuasaan. Sungguh hal yang tepat ia meninggalkan istana. Ia akan menjalani kehidupan yang tenang. Saya merasa tenang selama ia gembira. Ia mahir dalam seni bela diri. Kemana pun ia pergi, tidak akan ada seseorang yang dapat mengambil keuntungan darinya.” Setelah hampir sepuluh tahun putri meninggalkan istana, kedua orang tua Tianxing meninggal dunia.

Setelah Tianxing meninggalkan ibukota, ia melanglang buana selama hampir dua minggu hingga suatu hari ia pergi ke suatu gunung yang tinggi yang disebut Gunung Daqing. Ia ingat bahwa ayahnya pernah mengatakannya ketika mereka berbincang-bincang bahwa ada sekumpulan penjahat di atas Gunung Daqing. Menurut ayahnya, ketua dari kelompok penjahat ini bernama Kong Xin. Ia sangat mahir dengan pedang, tetapi ia orang yang bodoh. Karena itu ia gagal mengenali mata-mata dari Dinasti Song yang menyamar menjadi penjahat dan masuk ke dalam gengnya. Mata-mata itu memancingnya ke suatu tempat dekat Dunhuang dan membuatnya terbunuh. Sekarang geng penjahat itu tanpa pemimpin.

Sementara putri memikirkan tentang percakapan dengan ayahnya, segerombolan penjahat turun dari gunung. Ketuanya adalah seorang laki-laki yang besar,tegap dengan wajah merah. Dengan palu raksasa di tangannya, ia menghadangnya dan berkata. ”Nona, berikan semua uang anda dan saya akan mengampunimu. Jika tidak, saya akan menghantammu sampai berkeping-keping dengan paluku.”

“Sesukamu! Saya akan menghajarmu jika engkau berani!” Tianxing mencabut pedang pusakanya dan menunjukkan sikap tidak takut. Setelah beberapa jurus, Tianxing membelah palu raksasa orang tersebut menjadi dua.

Tianxing menaiki kudanya dan baru akan meninggalkannya ketika orang tersebut memberi hormat kepada Tianxing dan berkata, ”Tunggu sebentar. Bisakah saya membicarakan sesuatu denganmu?”
“Kamu dapat langsung bicara.”

“Saya kira anda pasti pernah mendengar bahwa kita tidak mempunyai pemimpin sekarang. Sekarang saya telah melihat kemampuanmu dalam seni bela diri, saya yakin anda adalah seorang ksatria wanita dengan berjiwa keadilan. Maukah anda menjadi pemimpin kami? Kami bersumpah mematuhi perintahmu.” Karena ia tidak mempunyai tujuan, Tianxing setuju menjadi pemimpin mereka. Sejak saat itu, Tianxing menjadi ketua dari penjahat-penjahat tersebut.

Selama sepuluh tahun kemudian, Tianxing dan penjahatnya banyak membunuhi pejabat pemerintah yang korup dan orang kaya yang bejat. Mereka menegakkan keadilan bagi banyak orang. Tetapi bagaimanapun jayanya kehidupan penjahat, mereka mencabut banyak nyawa. Rakyat sekitarnya memberi Tianxing julukan ahli pedang wanita dengan pedang pusaka. Pada waktu senggangnya, Tianxing sering berpikir, ”Saya meninggalkan istana untuk mencari Fa Buddha, tetapi takdir membawa saya menjadi penjahat! Astaga! Kapan saya akan pernah menemukan latihan kultivasi yang saya impikan siang dan malam?!”

Dua hari kemudian ketika Tianxing dan para penjahatnya sedang menikmati arak dan daging, seorang penjahat yang bertugas jaga melaporkan, ”Ada enam orang yang melewati gunung. Mereka kelihatannya bukan pejabat korup maupun orang kaya yang bejat. Apakah kita harus menghadang mereka?”

Tianxing memerintahkan, ”Lakukan seperti biasanya. Mengapa ragu?”

Setelah beberapa saat, penjahat itu melapor kembali kepada Tianxing, ”Kami membunuh hampir semuanya kecuali seorang terpelajar. Ia meminta kami tidak membunuhnya sampai ia telah mengatakan tiga hal kepada pemimpin.”

Tianxing berkata, ”Siapa dia kiranya berani unjuk gigi sebelum kematiannya? Bawa ia kemari, saya mau melihat tampangnya.”

Segera orang tersebut dibawa dalam keadaan terikat. Tianxing berpikir, ”Saya sepertinya pernah melihatnya di suatu tempat.” Tetapi ia tidak punya waktu untuk membayangkannya. Ia memelototi orang tersebut dan berteriak, ”Saya mendengar anda punya sesuatu untuk dikatakan kepada saya sebelum kami membunuhmu. Cepat bicara.”

Pelajar itu tidak kelihatan takut sama sekali. Ia memberi tahu Tianxing, ”Saya dengar engkau diberi julukan wanita pemain pedang dengan pedang pusaka. Tetapi sekarang setelah bertemumu, saya tahu bahwa itu adalah palsu.”

Tianxing merasa sangat tersinggung. Ia bertanya, ”Apa maksudmu?”

Seseorang yang mempunyai jiwa keadilan yang sejati tidak akan pernah membunuh orang yang tidak bersalah. Anda bahkan tidak bertanya siapa saya atau apa pekerjaan saya sebelum memutuskan untuk membunuh saya. Bukankan itu tindakan membunuh dengan semena-mena?

Tianxing membalas, ”Baik. Biar saya tanya kamu sesuatu. Mengapa anda berpergian dengan orang-orang tersebut?”

“Nama saya adalah Li Pengfei. Saya berasal dari Liandong. Saya telah belajar sejak saya masih kecil. Kemudian saya bertemu guru yang mengajarkan saya bagaimana untuk memulai latihan kultivasi. Ia menyuruh saya untuk pergi ke Gunung Jiuhua untuk mencari seorang kultivator Buddha yang agung untuk membebaskan saya dari lingkaran reinkarnasi selamanya. Dalam perjalanan ke Gunung Jiuhua, saya bertemu dengan pejabat pemerintahan dan orang kaya, jadi kita berjalan bersama. Sekarang giliran saya untuk bertanya kepada anda. Pertama, kapan anda akan berhenti membunuhi orang? Kedua, apakah anda merasa terkekang di dunia manusia? Ketiga, apakan anda tahu hukum surga bahwa dewa akan menghadiahi perbuatan baik dan menghukum perbuatan jahat dan bahwa kenyataannya dewa dan Buddha sedang mengamatimu di mana saja?”

Tianxing merasa sangat tertegun dengan kata-kata tersebut. Tiba-tiba ia teringat akan mimpi mengenai si pelajar tersebut. Ia berpikir, ”Apakah orang ini yang berada dalam mimpi saya?” Ia melepaskan ikatannya dan memerintahkan pengikutnya untuk melepaskannya.

Malam itu ia tidak dapat tidur. Ia terus terpikir tentang apa yang harus dilakukan terhadap hidup, perkawinan dan cita-citanya. Satu hal yang terus menghantuinya adalah bahwa ia telah banyak membunuh orang selama sepuluh tahun sebagai pemimpin penjahat. Sekali ia memulai latihan kultivasinya, apakah masa lalunya akan menjadi halangan baginya? Disamping itu, ia telah membentuk karakteristik yang tidak baik selama menjadi pemimpin para penjahat. Dapatkah ia dapat menghilangkan kebiasaan buruknya selama masa kultivasinya pada hidup ini? Ia terus memikirkan tentang hal ini dan tidak dapat tidur.

Pada hari berikutnya, ia mengakui kekhawatirannya pada Li Pengfei. Pengfei memberitahunya, ”Adalah boleh selama anda mulai memiliki pikiran dan perbuatan-perbuatan baik. Buddha hanya melihat hati. Ada pepatah Tiongkok kuno mengatakan, ”Adalah suatu kebaikan terbesar dari semuanya untuk mengetahui kesalahan-kesalahanmu dan belajar dari kesalahan-kesalahanmu.” Fa Buddha memiliki kekuatan untuk melenyapkan pikiran-pikiran yang diperoleh dan membawamu kembali ke jati diri sejati. Disamping itu, anda telah melupakan saya. Saya akan tinggal bersamamu. Jika anda mengalami kesulitan-kesulitan di dalam latihan kultivasimu, kita akan saling bertukar catatan kultivasi dan memecahkan masalahnya bersama!”

Melihat Pengfei, seorang yang memiliki jiwa yang budiman, Tianxing mulai mengaguminya. Ia pikir, ”Akan sangat menyenangkan mencari Fa Buddha bersama orang ini. Lagipula, ia sangat pandai menulis puisi. Aku tidak akan merasa bosan dengannya.” Ia dengan yakin mengatakan kepada Pengfei, ”Mulai sekarang, jika kamu gagal memperlakukan saya dengan baik, anda harus menjawabnya pada pedang pusakaku.” Pengfei berkata, ”Saya tidak berani mengancammu. Selama engkau tidak bertengkar atau meledak, saya akan sangat berterima kasih!” Mereka bercakap-cakap dan tertawa beberapa saat. Kemudian Tianxing memanggil para penjahat dan mengadakan pengaturan untuk mereka. Kemudian mereka berdua menikah dan meninggalkan gunung.

Ketika mereka tiba di kaki Gunung Jiuhua, mereka mulai menanyakan ke semua orang yang mereka temui mengenai kultivator Buddha yang agung. Mereka terus menanyakan dari kaki sampai ke puncak gunung, tetapi tidak ada seorangpun yang mengetahui keberadaan kultivator semacam itu. Hari mulai gelap, maka mereka bermalam di asrama Buddha yang ditinggalkan di puncak gunung. Sampai hari ini, saya masih mengingat kejadian tersebut seperti kemarin! Cahaya Buddha turun dari langit dalam berbagai warna pelagi. Cahaya yang menyenangkan bersinar menembus kabut pagi. Suatu pemandangan yang sangat indah dan kudus. Belas kasih Buddha menerangi seluruh dunia! Mereka merasa sangat gembira dapat menyaksikan kejadian yang luar biasa tersebut.

Sesuatu yang lebih istimewa muncul. Dalam cahaya Buddha tersebut muncul Buddha besar! Ia sangat anggun dan berwibawa. Dengan bunga lotus emas di kakinya, Buddha berpergian kemana saja. Ia menyelamatkan umat manusia dengan belas kasih yang tak terhingga. Ia menampakkan dirinya di hadapan para kultivator sejati untuk memberikan mereka petunjuk! Pasangan tersebut cepat-cepat berlutut dan memberi hormat berulang-ulang kepada Buddha. Buddha raksasa tersebut hanya berkata satu hal kepada mereka, ”Rajinlah berkultivasi dan anda akan mendapatkan buah status.” Kemudian Buddha menghilang bersamaan dengan cahaya Buddha.

Pasangan tersebut berpelukan dan mengucurkan air mata! Tidak pernah mereka mengira mendapat kesempatan langka untuk bertemu Buddha raksasa dan menyaksikan kejadian suci tersebut! Mereka berpikir, ”Kita pasti telah mengumpulkan banyak kebaikan dari hasil reinkarnasi masa lalu!” Mulai saat itu, mereka tinggal di atas gunung dan memulai latihan kultivasinya. Ketika mereka tidak memiliki Fa Buddha guna menuntun mereka ke tingkat kultivasi berikutnya, mereka diberikan petunjuk di dalam mimpinya guna menaikkan tingkatnya. Setelah berkultivasi selama 30 tahun, saat mereka sedang bermeditasi pada sore hari ketika tiba-tiba mereka mendengar musik dari Fa Buddha turun dari langit. Kemudian banyak bunga-bunga transparan turun dari langit. Bunga-bunga tersebut kelihatan cukup menyenangkan. Mereka mulai mengambang. Tubuh mereka menjadi transparan dan penuh keagungan. Mereka melihat Buddha raksasa lagi yang tersenyum kepada mereka. Sebuah kursi yang terbuat dari bunga lotus dan burung Bangau yang indah terbang menuju mereka.

Tianxing menaiki bunga lotus dan Pengfei menaiki punggung burung Bangau. Mereka terbang ke angkasa. Awan-awan berwarna-warni menemani mereka ke angkasa. Mereka akhirnya membebaskan diri mereka dari lingkaran reinkarnasi!

Epilog
Ini adalah intrepretasi baru dari pepatah Tiongkok kuno yang mengatakan,”Bahkan para penjahat mempunyai kode etik dalam perbuatan.” Tidak peduli apa yang telah kita lakukan pada masa lalu atau seberapa banyak perbuatan jahat yang kita lakukan pada masa lalu, kita akan bisa mencapai kesempurnaan selama kita rajin di dalam latihan kultivasi kita. Reinkarnasi saya dalam cerita ini merupakan ilustrasi yang tepat.

Translated from: http://www.zhengjian.org/zj/articles/2005/9/18/33891.html
http://www.pureinsight.org/pi/articles/2005/10/3/3374.html

Memperbaiki Windows XP Tanpa Install Ulang !

1. Memperbaiki Instalasi (Repair Install)

Jika Windows XP Anda rusak (corrupted) dimana Anda tidak mempunyai sistem operasi lain untuk booting,
Anda dapat melakukan perbaikan instalasi (Repair Install) yang bekerja sebagaimana setting (pengaturan)
yang awal.

- Pastikan Anda mempunyai kunci (key) Windows XP yang valid.
- Keseluruhan proses akan memakan waktu kurang lebih 1/2 atau 1 jam, tergantung spek komputer Anda.
- Jika Anda dimintai password administrator, sebaiknya Anda memilih opsi perbaikan (repair) yang kedua,
bukan yang pertama.
- Masukkan CD Windows XP Anda dan lakukan booting dari CD tersebut.
- Ketika sudah muncul opsi perbaikan kedua R=Repair, tekan tombol R
Ini akan memulai perbaikan.
- Tekan tombol F8 untuk menyetujui proses selanjutnya “I Agree at the Licensing Agreement”
- Tekan tombol R saat direktori tempat Windows XP Anda terinstal. Biasanya C:\WINDOWS
Selanjutnya akan dilakukan pengecekan drive C: dan mulai menyalin file-file.
Dan secara otomatis restart jika diperlukan. Biarkan CD Anda dalam drivenya.
- Berikutnya Anda akan melihat sebuah gambar “progress bar” yang merupakan bagian dari perbaikan,
dia nampak seperti instalasi XP normal biasanya, meliputi “Collecting Information, Dynamic Update,
Preparing Installation, Installing Windows, Finalizing Installation”.
- Ketika ditanya, klik tombol Next
- Ketika ditanya untuk memasukkan kunci, masukkan kunci (key) Windows XP Anda yang valid.
- Normalnya Anda menginginkan tetap berada dalam nama Domain atau Workgroup yang sama.
- Komputer akan restart.
- Kemudian Anda akan mempunyai layar yang sama sebagaimana pengaktifan sistem ketika instalasi normal.
- Register jika Anda menginginkannya (biasanya tidak diperlukan).
- Selesai

Sekarang Anda bisa log in dengan account Anda yang sudah ada.

2. NTOSKRNL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)

Jika Anda mendapati pesan error bahwa “NTOSKRNL not found” / NTOSKRNL tak ditemukan, lakukan:
- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
- Biasanya #1
- Pindahlah ke drive CD Drive Anda berada.
- Ketik: CD i386
- Ketik: expand ntkrnlmp.ex_ C:\Windows\System32\ntoskrnl.exe
- Jika Windows XP Anda terinstal di tempat lain, maka ubahlah sesuai dengan lokasinya.
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT

3. HAL.DLL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)

Jika Anda mendapatkan error berkenaan dengan rusak atau hilangnya file hal.dll, ada kemungkinan
file BOOT.INI mengalami salah konfigurasi (misconfigured).

- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
- Biasanya #1
- Ketik: bootcfg /list
Menampilkan isi/masukan pada file BOOT.INI saat ini
- Ketik: bootcfg /rebuild
Memperbaiki konfigurasi dari file BOOT.INI
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT

4. Direktori \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG rusak atau hilang

Jika Anda mendapatkan error dengan tulisan:

“Windows could not start because the following files is missing or corrupt
\WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SYSTEM or \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SOFTWARE”

- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
- Biasanya #1
- Masukkan password administrator jika diperlukan.
- Ketik: cd \windows\system32\config
- Berikutnya tergantung di bagian mana letak terjadinya kerusakan:
- Ketik: ren software software.rusak ATAU ren system system.rusak
- Berikutnya lagi juga tergantung di bagian mana letak terjadinya kerusakan:
- Ketik: copy \windows\repair\system
- Ketik: copy \windows\repair\software
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT

5. NTLDR atau NTDETECT.COM tak ditemukan (NTLDR or NTDETECT.COM Not Found)

Jika Anda mendapati error bahwa NTLDR tak ditemukan saat booting:

a. Untuk partisi tipe FAT
- Silakan Anda melakukan booting dari disket Win98 Anda dan salinlah file NTLDR atau NTDETECT.COM
dari direktori i386 ke drive induk (root) C:\

b. Untuk partisi tipe NTFS
- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
- Biasanya #1
- Masukkan password administrator jika diperlukan.
- Masukkan perintah berikut, dimana X: adalah alamat drive dari CD ROM Anda (Sesuaikan!).
- Ketik: COPY X:\i386\NTLDR C\:
- Ketik: COPY X:\i386\NTDETECT.COM C:\
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT

http://surianacuy.wordpress.com/2009/03/22/memperbaiki-windows-xp-tanpa-install-ulang/

10 Macam Penyakit Mental Manusia Indonesia !

1. MENYALAHKAN ORANG LAIN
Itu penyakit P dan K, yaitu Primitif dan Kekanak-kanakan. Menyalahkan orang lain adalah pola pikir orang primitif. Di pedalaman Afrika, kalau ada orang yang sakit, yang Dipikirkan adalah : Siapa nih yang nyantet ? Selalu “siapa” Bukan “apa” penyebabnya. Bidang kedokteran modern selalu mencari tahu “apa” sebabnya, bukan “siapa”. Jadi kalau kita berpikir menyalahkan orang lain, itu sama dengan sikap primitif. Pakai koteka aja deh, nggak usah pakai dasi dan jas.

Kekanak-kanakan. Kenapa ? Anak-anak selalu nggak pernah mau disalahkan. Kalau ada piring yang jatuh,” Adik tuh yang salah”, atau ” mbak tuh yang salah”. Anda pakai celana monyet aja kalau bersikap begitu. Kalau kita manusia yang berakal dan dewasa selalu akan mencari sebab terjadinya sesuatu.

2. MENYALAHKAN DIRI SENDIRI
Menyalahkan diri sendiri bahwa dirinya merasa tidak mampu. Ini berbeda dengan MENGAKUI KESALAHAN. Anda pernah mengalaminya ? Kalau anda bilang tidak pernah, berarti anda bohong. “Ah, dia sih bisa, dia ahli, dia punya jabatan, dia berbakat dsb, Lha saya ini apa ?, wah saya nggak bisa deh. Dia S3, lha saya SMP, wah nggak bisa deh. Dia punya waktu banyak, saya sibuk, pasti nggak bisa deh”. Penyakit ini seperti kanker, tambah besar, besar di dalam mental diri sehingga bisa mencapai “improper guilty feeling”.

Jadi walau yang salah partner, anak buah, atau bahkan atasan, berani bilang “Saya kok yang memang salah, tidak mampu dsb”. Penyakit ini pelan-pelan bisa membunuh kita. Merasa in feri or, kita tidak punya kemampuan. Kita sering membandingkan keberhasilan orang lain dengan kekurangan kita, sehingga keberhasilan orang lain dianggap Wajar karena mereka punya sesuatu lebih yang kita tidak punya.

3. TIDAK PUNYA GOAL / CITA-CITA
Kita sering terpaku dengan kesibukan kerja, tetapi arahnya tidak jelas. Sebaiknya kita selalu mempunyai target kerja dengan milestone. Buat target jangka panjang dan jangka pendek secara tertulis. Ilustrasinya kayak gini : Ada anjing jago lari yang sombong. Apa sih yang nggak bisa saya kejar, kuda aja kalah sama saya. Kemudian ada kelinci lompat-lompat, kiclik, kiclik, kiclik. Temannya bilang:

“Nah tuh ada kelinci, kejar aja”. Dia kejar itu kelinci, wesss…., kelinci lari lebih kencang, anjingnya ngotot ngejar dan kelinci lari sipat-kuping (sampai nggak dengar / peduli apa-apa), dan akhirnya nggak terkejar, kelinci masuk pagar. Anjing kembali lagi ke temannya dan diketawain.

“Ah lu, katanya jago lari, sama kelinci aja nggak bisa kejar. Katanya lu paling kencang”.

“Lha dia goalnya untuk tetap hidup sih, survive, lha gua goalnya untuk fun aja sih”.

Kalau “GOAL” kita hanya untuk “FUN”, isi waktu aja, ya hasilnya cuma terengah-engah saja.

4. MEMPUNYAI “GOAL”, TAPI NGAWUR MENCAPAINYA
Biasanya dialami oleh orang yang tidak “teachable”. Goalnya salah, focus kita juga salah, jalannya juga salah, arahnya juga salah. Ilustrasinya kayak gini : ada pemuda yang terobsesi dengan emas, karena
pengaruh tradisi yang mendewakan emas. Pemuda ini pergi ke pertokoan dan mengisi karungnya dengan emas dan seenaknya ngeloyor pergi. Tentu saja ditangkap polisi dan ditanya. Jawabnya : Pokoknya saya mau emas, saya nggak mau lihat kiri-kanan.

5. MENGAMBIL JALAN PINTAS, SHORT CUT
Keberhasilan tidak pernah dilalui dengan jalan pintas. Jalan pintas tidak membawa orang ke kesuksesan yang sebenarnya, real success, karena tidak mengikuti proses. Kalau kita menghindari proses, ya nggak matang, kalaupun matang ya dikarbit. Jadi, tidak ada tuh jalan pintas. Pemain bulutangkis Indonesia bangun jam 5 pagi, lari keliling Senayan, melakukan smesh 1000 kali. Itu bukan jalan pintas. Nggak ada orang yang leha-leha tiap hari pakai sarung, terus tiba- tiba jadi juara bulu tangkis. Nggak ada ! Kalau anda disuruh taruh uang 1 juta, dalam 3 minggu jadi 3 juta, masuk akal nggak tuh? Nggak mungkin !. Karena hal itu melawan kodrat.

6. MENGAMBIL JALAN TERLALU PANJANG, TERLALU SANTAI
Analoginya begini : Pesawat terbang untuk bisa take-off, harus mempunyai kecepatan minimum. Pesawat Boeing 737, untuk dapat take- off, memerlukan kecepatan minimum 300 km/jam. Kalau kecepatan dia cuma 50 km/jam, ya Cuma ngabis-ngabisin avtur aja, muter-muter aja. Lha kalau jalannya, runwaynya lurus anda cuma pakai kecepatan 50 km/jam, ya nggak bisa take-off, malah nyungsep iya. Iya kan ?

7. MENGABAIKAN HAL-HAL YANG KECIL
Dia maunya yang besar-besar, yang heboh, tapi yang kecil-kecil nggak dikerjain. Dia lupa bahwa struktur bangunan yang besar, pasti ada komponen yang kecilnya. Maunya yang hebat aja. Mengabaikan hal kecil aja nggak boleh, apalagi mengabaikan orang kecil.

8. TERLALU CEPAT MENYERAH
Jangan berhenti kerja pada masa percobaan 3 bulan. Bukan mengawali dengan yang salah yang bikin orang gagal, tetapi berhenti pada tempat yang salah. Mengawali dengan salah bisa diperbaiki, tetapi berhenti di tempat yang salah repot sekali.

9. BAYANG BAYANG MASA LALU
Wah puitis sekali, saya suka sekali dengan yang ini. Karena apa ? Kita selalu penuh memori kan ? Apa yang kita lakukan, masuk memori kita, minimal sebagai pertimbangan kita untuk langkah kita berikutnya. Apalagi
kalau kita pernah gagal, nggak berani untuk mencoba lagi. Ini bisa balik lagi ke penyakit nomer-3. Kegagalan sebagai akibat bayang-bayang masa lalu yang tidak terselesaikan dengan semestinya. Itu bayang-bayang negatif. Memori kita kadang- kadang sangat membatasi kita untuk maju ke depan. Kita kadang-kadang lupa bahwa hidup itu maju terus. “Waktu” itu maju kan ?. Ada nggak yang punya jam yang jalannya terbalik ?? Nggak ada kan ?

Semuanya maju, hidup itu maju. Lari aja ke depan, kalaupun harus jatuh, pasti ke depan kok. Orang yang berhasil, pasti pernah gagal. Itu memori negatif yang menghalangi kesuksesan.

10. MENGHIPNOTIS DIRI DENGAN KESUKSESAN SEMU
Biasa disebut Pseudo Success Syndrome. Kita dihipnotis dengan itu. Kita kalau pernah berhasil dengan sukses kecil, terus berhenti, nggak kemana-mana lagi.Sudah puas dengan sukses kecil tersebut. Napoleon pernah menyatakan: “Saat yang paling berbahaya datang bersama dengan kemenangan yang besar”. Itu saat yang paling berbahaya, karena orang lengah, mabuk kemenangan. Jangan terjebak dengan goal-goal hasil yang kecil, karena kita akan menembak sasaran yang besar, goal yang jauh. Jangan berpuas diri, ntar jadi sombong, terus takabur.

Sudah saatnya kita memperbaiki kehidupan kita. Kesempatan terbuka lebar untuk siapa saja yang ingin maju.

Adam Tak Diusir dari Surga !

Adam memang tidak diusir dari surga. karena ia memang diciptakan di surga itu sendiri.

Hajime ni, saya mau bahas dulu hal-hal yang begitu melegenda tentang Adam’s story of life ( Adam monogatari アダム 物語).

1. Adam itu diciptakan dari kalimat ‘kun fayakun’ dalam bentuk seperti patung manusia dewasa yang dikasih roh. kok ya kayaknya nggak keren banget, Allah epot-repot turun ‘tangan’ dengan ‘main’ lempung kayak gitu. jadi seperti menghina Tuhan. Ya enggak lah, Allah itu lebih canggih dari yang bisa kita bayangkan. Lihat aja ciptaanNya. Sistem jagad raya yang begitu teratur. Betapa matahari, bumi, bulan bisa berputar dengan begitu tertata. dan betapa langit ditinggikan tanpa tiang. Mosok bikin manusia kayak Adam aja pake turun ‘tangan’ sendiri.

2. merasa kesepian setelah sekian lama tinggal di surga, akhirnya Ia diberi Istri oleh Allah, yang selama ini dikenal sebagai Hawa.

3. Adam dan Hawa tinggal di surga yang berada di antah berantah, yang dibayangkan berada nun jauh tak terjangkau diatas langit or something. atau seperti negri di balik awannya Doraemon.

4. Sekian lama di surga hidup damai bersama sang Istri tercinta, Adam termakan bujuk rayu iblis jahat untuk memakan sesuatu yang dikenal sebagai buah kuldi yang legendaris. yang mengakibatkan hilangnya pakaian mereka berdua secara ajaib.

5. Lalu Tuhan marah. Adam dan Hawa diusir dari surga yang diperkirakan menuju bumi. Saya membayangkan mereka dilempar melesat ke bumi seperti Clark kent yang dikirim kebumi oleh Jor-El dari planet kripton.

6. lalu menghasilkan keturunan yang banyak dan dicap sebagai penyebab manusia sekarang nggak tinggal disurga.

Dan ternyata, apa yang dikatakan oleh pak mustafa dalam bukunya, tidak seperti itu.
setelah membaca 2 buku nya, hasilnya seperti ini:

1. Ternyata adam itu dilahirkan. Artinya punya ayah dan ibu yang berupa makhluk al basyar (dalam kesimpulan saya al basyar itu manusia purba. kalo teori evolusi benar, berarti al basyar itu makhluk seperti great ape. berotak tapi tak berakal. Namun, Adam adalah al insaan, manusia cerdas pertama yang diciptakan oleh Allah.

2. Dan Adam itu dilahirkan di bumi. Bumi yang sekarang kita diami. Surga dimasa Adam berbeda dari surga setelah kiamat nanti. Surga jaman Adam, adalah taman yang indah. Diperkirakan berada somewhere di bumi ini. So, adam itu dari kecil sampai dewasa itu sudah berdiam di taman yang indah.

3. buah kuldi yang tenar itu, ternyata tidak pernah disebut kan oleh Alquran secara eksplisit. Allah cuma bilang pohon keabadian (syajaratul khuldi) . dan ternyata, memakan bagian dari pohon kuldi itu merupakan ‘penyebab’ Adam dan Hawa menjadi akil balig. artinya udah tahu apa itu yang namanya aurat. disebut sebagai “transformasi kesadaran” di dalam diri tentang makna aurat.

Sebelum memakan pohon khuldi pemahaman mereka tentang aurat tidak sama dengan sesudah mereka memakannya. artinya, pohon khuldi itu merupakan simbol dari sebahagian proses pendewasaan Adam untuk menjadi khalifah di bumi. dan pelanggaran Adam dengan memakan bagian pohon khuldi, adalah momentum untuk menunjukkan kesempurnaan desaign kemanusiaannya. yaitu selain memiliki kecerdasan yang tinggi dan peradaban yang canggih, ia juga memiliki hati nurani. yakni, ketika melakukan kesalahan ia merasa berdosa, dan kemudian memohon ampun kepada Allah.

4. Adam itu turun ke bumi, bukan diusir dari surga. Kalimat ‘turun’ itu cuma mengindikasikan bahwa Adam dan hawa tidak lagi difasilitasi kebutuhan hidupnya oleh Allah. tapi mereka harus berusaha sendiri untuk hidupnya.

5. Artinya, kejadian itu memang sudah direncanakan Allah. clue, kalo memang hanya karena memakan pohon kuldi itu mereka membuat Allah marah dan menjadi penyebab utama di turunkannya adam dan hawa dari surga, apa nggak kontradiksi dengan rencana Allah menjadikan khalifah di muka bumi?