Sindrom Charlotte
Manusia terkadang mendapatkan anugerah Tuhan yang terbilang luar biasa. Kemampuan supranatural macam meramal atau melihat sesuatu yang tak tampak oleh orang lain pernah dimiliki orang. Silakan anda percaya atau tidak tapi orang-orang serupa itu benar-benar ada - salah satunya adalah Charlotte King.
Sosok seorang ibu rumah tangga asal Oregon, AS itu menjadi istimewa ketika mampu "mendengarkan" aktivitas Bumi. Ia bisa mendengar suara-suara yang sama sekali tak tertangkap oleh telinga manusia umumnya.
Berawal dari kegelisahannya tatkala ia selalu mendengar suara-suara aneh. Keluhannya sama sekali tak digubris oleh sang suami dan dianggap aneh oleh tetangganya. Merasa terganggu, Charlotte pun memeriksakan gangguannya itu ke sebuah sekolah tuna rungu.
Hasilnya Charlotte bisa mendengar suara-suara yang lebih rendah ketimbang yang bisa didengar manusia biasa. Kekuatan suara 10 Hertz - lebih rendah 20 Hertz dari manusia normal - mampu dirambahnya bahkan ini melebihi kemampuan dengar hewan.
Satu ketika ia mendengar satu suara aneh "Ini merupakan perubahan drastis," tuturnya. Suara yang disengarnya teramat kuat dan lantang dengan nada-nada rapat. Ketika nada itu berubah, secara kebetulan Charlotte melihat tayangan terdamparnya ikan paus di pantai Florence, Oregon. Peristiwa ini mengantarnya pada satu pemikiran "apakah paus itu mendengar suar-suara yang kudengar dan mereka pun merasa kebingungan?"
Ternyata buntut suara-suara ini adalah serangkaiian gempa bumi yang ter jadi di Big Bear, California 1988. Fenomena ini tak ayal kian menarik. Pasalnya tiap kali akan terjadi satu bencana, Charlotte merasakan sensasi menyakitkan di tubuhnya. "Ketika akan terjadi gempa bumi berkekuatan 7 skala richter atau lebih, kuping saya akan terasa sakit.
Satu ketika ia mengalami migran berat padahal "sebelumnya saya tidak pernah sakit kepala". Penyakitnya kian parah dan prediksinya: gempa bumi di Alaska berkekuatan enam skala richter atau lebih yang akan terjadi sore hari.
Anehnya sakit itu tak lekas hilang. "Sebenarnya sakit apa ini?" Faktanya:gempa bumi dan letusan Gunung St. Helens. Ia pun bertambah yakin, tiap kali satu gunung (St.Helens) bergolak maka sakit itu hadir pula.
Penyakit-penyakit itu pun makin santer. Charlotte harus mengalami kesulitan berjalan, sakit kepala yang tak kunjung pupus, pendarahan di bawah kulit pada wajah dan tangan bahkan terkadang kehilangan daya nalar. "Sungguh tak nyaman". Hunjaman penyakit itu berujung dengan keluarnya Charlotte dari pekerjaan. Setiap benda dirasanya turut memiliki saham pada penyakitnya.
Charlotte pun menjalani serangkaian tes lain. Di Pusat Penelitian Psikologi, tim peneliti memasukkan Charlotte ke dalam sebuah ruangan baja yang sulit ditembus suara. Ternyata ia bisa dengan mudah mengulangi setiap perkataan di balik pintu baja itu. "Bagi saya, ruang baja itu justru berperan sebagai pengeras suara. Saya bisa mendengar dengan jelas."
Berikut adalah kutipan wawancara Bob Fryer dengan Charlotte King:
Apa yang Anda rasakan saat ini?
Saya sedang menanti sesuatu terjadi (gempa bumi) di Washington mungkin kurang dari 3.5 skala richter.
Apakah sebelumnya Anda pernah mengalami hal serupa?
Tidak, ini pertama kalinya. Saya bisa mendengar sejak tahun 1967 sementara prediksi gempa mulai Agustus 1979 sedangkan sakit berlangsung sejak 1980.
Apakah pernah perkiraan Anda meleset
Selama ini perkiraan saya akurat 98 persen. Saya malah berharap perkiraan saya meleset. Ini amat mengganggu saya.
Bagaimana masa depan Anda?
Penuh dengan hal-hal yang menyakitkan. Mungkin sebagian besar berawal dari rumah. Ini menyulitkan keluarga saya.
Biasanya apa yang terjadi pada Anda?
Misalnya sewaktu September 1980. Saya sakit parah bahkan tak mampu beranjak dari tempat tidur. Dokter memberikan valium dosis tinggi. Saat itu saya menelepon Channel 2 (salah satu saluran televisi) dan memberitakan kemungkinan letusan gunung. Ternyata yang terjadi adalah 13 letusan gunung berapi di Indonesia. Selanjutnya ketika gempa bumi 5.8 di California mengganggu, saya tidak ragu lagi.
Sebelumnya Anda menyebutkan soal gempa di Australia. Bagaimana Anda tahu soal ini?
Sakit kuping…Saya sulit menjelaskannya. Saya hanya mendengar dan menyaksikan yang terjadi dan memperkirakan tempat berlangsungnya peristiwa. Untuk mengetahuinya hanya merupakan satu proses pembelajaran saja.
Beberapa waktu lalu satu program televisi memberitakan tentang sinyal radio Rusi yang menghalangi jalan kita (AS). Apakah Anda merasakannya?
Sangat. Saya membicarakannya dengan banyakl orang. Saya pun mendeteksi wilayah tertentu kurang dari lima hertz sejauh 20 kai.
Berapa hari Anda merasakan sesuatu sebelum peristiwa itu terjadi?
Biasanya tiga hari.
Apakah Anda mendokumentasikan seluruh aktivitas yang Anda rasakan?
Ya, saya menyimpannya dalam tape recorder jika tidak melalui telepon.
Apakah ini berpengaruh pada cuaca?
Saya bisa mendengar gemuruh guntur jauh sebelum terjadi di wilayah saya. Saya merasakan getarannya juga namun saya tak terlampau memikirkannya.
Jumat, 07 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar